(13) UNTOLD: Adek

353 30 2
                                    

"Kak.."

"Loh udah bangun?? Bentar gw panggil dokter"

"Ngga usaah"

"Lah ginana??"

"Kakak sini"

"Apa?? Butuh sesuatu??"

"Ibu mana??"

"Ibu kerja, katanya ada meeting dadakan"

"Daritadi??"

"Ngga, baru aja tadi berangkat"

"Kak.."

"Hmm??"

Ares menggeleng, "Mau pulang"

"Iya nanti pulang kalau oksigennya udah abis"

"Maunya sekarang"

"Alares Putra tolong ya ga usah aneh-aneh"

"Kaaak"

"Ngga"

"Kak Ejaaaa.. plissss"

"Ngga Ares, diem dulu, istirahat di sini. Kalau kata dokter aman, baru kita pulang"

"Kak tap-"

"Apa??" Finn menatap Ares tajam hingga yang ditatap gelagapan sendiri.

"I-iya ga jadi pulang"

"Emang"

"Lagian lu ngapain sih Res?? Asmanya kambuh sampe pingsan kayak tadi?? Untung Mochi sama Nana belom sekolah tadi," kata Finn.

"Kata dokter tadi kecapean kan," jawab Ares.

"Iya tau, maksud gw kecapean abis ngapain sampe begini?? Selama ini lu kecapean paling bengek doang ga sampe pingsan"

"Ya mana gw tau"

"Lu ngga abis ngelakuin yang aneh-aneh kan Res??"

"Aneh-aneh gimana si Kak astaga. Ga boleh tau suudzon sama adek sendiri"

"Ya misalnya ngambil part-time atau maksain ngedance gitu"

"N-nggak kok"

"Kok gagap??"

"Pengen ngerasain aja rasanya jadi azis gagap"

"Hilih"

"Nana sama Mochi udah sekolah ya??"

Finn mengangguk, "Lu ngga sekolah Kak??"

"Ya gw duduk di sini berarti sekolah apa ngga??"

"Ngga hehehe"

"Ya udah, pake nanya"

Setelah itu tidak ada pembicaraan antara keduanya. Finn fokus mengetikkan pesan-pesan pada Varo yang sedang membombardirnya dengan seribu pertanyaan. Sedangkan Ares fokus dengan pikirannya sendiri.

"Kak.."

"Hmm??"

"Gw anak haram ya??"

Finn sontak menghentikan kegiatannya, ia meletakkan ponselnya dan beralih menatap Ares yang masih tertunduk sambil memainkan jarinya.

"Teori dari mana??" Tanya Finn, nadanya berubah menjadi dingin, hal itu sontak membuat Ares merinding.

"P-pak Deon"

"Kakek nemuin kamu??" Tanya Finn lagi. Ares mengangguk pelan. Mendapat respon demikian membuat rahang Finn mengeras, tangannya mengepal hingga buku tangannya memutih.

"Dia ngomong apa sama kamu??"

Ares hanya diam tak menjawab, ia justru semakin menundukkan kepalanya.

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang