UNTOLD [COMPLETED]

(15) UNTOLD: Kakak

"Babyyyy~~~" Elvina berlari kecil sambil menggeret kopernya menghampiri adik laki-lakinya.

"Ih kamu kok biasa aja sih?? Kakaknya pulang juga"

"Ya Finn harus apa??"

"Excited dikit kek hidup kamu, datar banget kayak kulit pangsit"

"Waaaa kakakku pulaang," kata Finn dengan ekspresi dibuat-buat, namun setelahnya ia memutar bola matanya malas dan kembali ke wajah datarnya.

"Soooo fake"

"Anyway, how is it going??"

"Ya gitu aja, nothing special"

"Is someone hurt you??" Tanya Elvina.

"Kak, you've asked the same question every single week and my answer will still be the same," kata Finn malas.

"Pasti karena luka-luka ini ya?? Finn berantem sama temen, itu doang," lanjutnya.

"Berantem sama siapa sih?? Sampe banyak gitu lukanya"

"Ada lah pokoknya, kakak juga ga kenal anak-anak di sekolah Finn kan??"

Elvina memaksakan senyumnya, ia tau pasti adiknya sedang berbohong, luka-luka di wajah dan tangannya yang terlihat masih baru menjadi saksi bisu kebohongan adiknya. Ia paham adiknya bukan tipe orang yang suka bertengkar hingga main fisik, anak itu selalu menghindari adu fisik sama seperti dirinya.

"Ya udah, ipar ak-Ehhhhh"

"Saschya yaa??" Tanya Elvina.

"Iya kak, panggil Shasha aja.. salam kenal"

Elvina menutup mulutnya, "Damn girl, you're so pretty," pujinya membuat wajah Saschya memerah.

"Nooo, kakak juga cantik banget"

"If I was you Finn, I'll marry her right now"

"Marry her then, Finn walinya"

Elvina mendorong bahu Finn membuat anak itu termundur cukup jauh.

"Tenaga kuli banget, sekolah jadi designer apa binaragawan sih??"

"Ga usah protes, aku lagi ngomong sama calon ipar aku"

"Kata Finn kamu lama tinggal di Taiwan ya??"

"Iya kak, mamaku orang Taiwan, papaku Indo"

"So how's Indo?? You like it??"

"Yess, everything is amazing here"

"And so my brother??" Goda Elvina. Saschya salah tingkah sendiri mendengar pertanyaan Elvina.

Elvina tertawa gemas sedangkan Finn hanya melihat pemandangan di depannya datar.

"Udah belom muji-mujinya?? Finn laper"