Laluna Siblings: Shenina Kanzia Izora

165 15 0
                                    

Shenina Kanzia Izora
Tanggal lahir: 23 Mei 20XX

Seorang wanita menatap gelang bayi itu sambil menahan tangisnya. Ia sudah berdiri di sini sejak satu jam yang lalu, namun yang ia lakukan hanya menatap gelang bayi itu bergantian dengan bayi perempuan di gendongannya.

"Shenina.."

"Maafin ibu ya"

"Ibu bukannya ngga mau ngurus kamu. Tapi ibu bingung. Ibu takut kalau kamu hidup sama ibu, kamu malah kesusahan"

"Ibu janji kalau ibu udah sukses nanti, ibu bakal kembali lagi dan nemuin kamu"

"Untuk sekarang, kamu di sini dulu ya sama temen ibu. Baik-baik ya nak.."

Chup

"Shearen.."

"S-sari?"

"Kamu ngapain? I-ituu.. anak kamu?"

Shearen menghapus air matanya kemudian mengangguk.

"Sar.."

"Ya?"

"Boleh aku titip anak aku?"

"Kenapa? Bukannya punya anak itu impian kamu sejak dulu?"

Shearen mengangguk, "Iya kalau aku punya uang Sar"

"Loh suamimu?"

Bukannya menjawab Shearen malah kembali menangis.

"Ren??"

"Suamimu ninggalin kamu?"

Shearen menggeleng, "Meninggal?"

Shearen kembali menggeleng, Sari mencoba berpikir apa alasan lainnya hingga sebuah kata terpikirkan di benaknya.

"K-kamu.. belom nikah?"

Shearen mengangguk kemudian mengeratkan pelukannya ada bayi perempuannya. Melihat respon Shearen, Sari sontak terkejut dan langsung menarik mantan teman sebangkunya semasa SMA itu ke pelukannya.

"A-aku ga tau harus apa Sar, makan sehari sekali aja udah bersyukur banget. Ini gimana aku punya bayi?"

"Kita masuk dulu ya, ngobrol di dalem"














































"Selama hamil kemarin ada dua anak kecil yang selalu dateng ke aku buat ngasih uang, katanya titipan dari seseorang. Uang itu katanya untuk beli perlengkapan yang aku butuhin selama hamil. Tapi setelah aku melahirkan, udah ngga pernah lagi ada kiriman uang, aku pun bingung mau bilang makasih ke siapa. Aku juga ga pernah ketemu anak-anak itu lagi"

"Kamu tau siapa ayahnya Ren?"

Shearen menggeleng, "Malam itu dia mabok. Aku ga bisa liat mukanya karena terlalu gelap. Tapi ada sapu tangan yang ketinggalan di kamar itu"

"Mana?"

"Ilang, tapi ada ukiran ZG di ujung kanan"

"Aku berusaha cari tau siapa yang punya Sar. Tapi ngga nemu"

"Maaf sebelumnya, tapi kenapa kamu bisa ada di sana? Maksudku, bukannya terakhir kali kamu bilang kamu udah dapet kerjaan jadi guru?"

"Gaji guru ngga sebesar itu Sar. Kamu tau 'kan papaku punya utang dimana-mana? Setelah dia meninggal, aku yang harus bayar semuanya. Tapi aku ngga bisa bayar. Akhirnya mereka jual aku jadi.. ya kamu tau lah. Ayah dari anak ini yang pertama dan terakhir, karena setelah malam itu, aku hamil"

"Makanya aku dibebasin, sebagai gantinya laki-laki itu ngelunasin semua utang papa. Diliat dari keadaannya waktu itu, aku rasa dia orang yang cukup berada"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang