(14) UNTOLD: Little about them

186 27 0
                                    

"Aku minta maaf soal tadi pagi"

"Gapapa, gw juga salah ngebentak lu kayak gitu"

Saschya tersenyum tipis, "Gapapa, aku ngerti kok. Tadi abis diomelin Eca"

Finn menatap Saschya bingung, "Ngapain dia??"

"Ngomel-ngomel kayak ibu tiri lagi ngebela anak kandung depan anak tiri"

Mereka berdua pun tertawa bersama karena jawaban aneh Saschya. Setelahnya, keduanya kembali terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Tanya apapun, gw bakal jawab," kata Finn pada akhirnya.

"Kamu cerita aja Finn"

"Terlalu banyak, gw ga tau harus mulai darimana. Lu tanya aja"

"Gapapa??"

"Kalau kenapa-kenapa gw ga bakal minta Sha"

Saschya terkekeh, "Okey"

"Pertama, Ares adek kamu beneran??"

Finn mengangguk, "Satu bapak beda ibu"

"Kok aku ngga tau Papa Jay punya anak lagi selain kamu sama Kak El??"

"Jangankan kamu, Kak El bahkan papa sendiri aja ngga tau"

"Hah?? Gimana??"

Finn menghela nafas pelan sebelum memulai cerita panjangnya. Tidak sepanjang itu sebenarnya, tapi ia yakin ini akan sangat menguras tenaganya karena ia harus menahan emosinya.

"Mama meninggal setelah ngelahirin gw. Tapi sampai sekarang papa belom bisa ikhlasin mama. Makanya kadang kalau papa stress, papa bakal pergi ke bar dan minum-minum sampai mabok. Ya lu tau sendiri kalau orang mabok bisa halu. Papa selalu berhalusinasi kalau di sana ada mama"

"Setelah itu papa bakal bawa perempuan yang dianggap mama itu ke kamar, dan lu tau apa yang terjadi"

"Berarti Ares anak kandung Papa Jay tapi dari perempuan lain??"

"Iya, dan kejadian itu bukan cuman sekali. Mungkin berkali-kali, tapi yang minta tanggung jawab papa ada 4"

"Berarti adik kamu bukan cuman Ares??"

Finn mengangguk, "Masih ada 4 lagi"

"Papa Jay kenapa bisa ngga tau??"

"Gw bukan berusaha ngejelekin kakek gw sendiri, tapi gw rasa lu harus tau ini"

"Kakek yang nyembunyiin keberadaan mereka semua. Semua perempuan yang minta tanggung jawab papa dipaksa untuk taro anaknya di panti asuhan, Asaneoma namanya. Kalau ada yang ngga mau, siap-siap aja bakal mati"

"Dari semua perempuan itu, yang bener-bener bertanggung jawab ngurusin anaknya cuman satu, mamanya Ares. Sisanya cuman naro anaknya aja terus pergi ga tau kemana, bahkan gw ngga tau muka mereka"

"Terus mamanya Ares kemana??"

Finn tersenyum pahit, "Di langit, sama mama gw"

"M-maksud kamu??"

"Namanya Tante Joy, dia bilang mau lanjut pendidikan di Sydney dan kembali setelah 3 tahun. Tapi pesawatnya kecelakaan, perkiraan tim SAR ngga ada korban selamat diliat dari kondisi serpihan pesawat yang ketemu"

"Ares tau??"

Finn menggeleng, "Ibu panti bermaksud ngasih tau Ares setelah jasad Tante Joy ditemukan, tapi sampai sekarang ngga ketemu. Gw mau ngasih tau, tapi masih nyari waktu yang tepat"

Mata Saschya berkaca-kaca, membayangkan bagaimana rasanya menjadi Ares sungguh menyesakkan.

"Nangis aja, gapapa. Tapi jangan di depan Ares, dia ngga suka ditangisin. Yesa dulu nangisin dia pas asmanya kambuh sampai di rawat, terus ditabok"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang