(35) UNTOLD: Informan

147 23 2
                                    

Semua orang yang berada di ruangan itu akhirnya bisa bernafas lega, terutama dua orang yang menjadi tokoh utama dalam kasus ini. Pagi tadi press-con sudah digelar setelah artikel resmi dari perusahaan dikeluarkan. Itu saja sudah membuat mereka semua lega, apalagi setelah mengetahui bahwa tidak sedikit dari fans Somi yang juga mencari bukti-bukti itu sendiri.

Di luar perkiraan semua orang, kasus ini selesai begitu cepat. Bahkan saat ini, ribuan pesan dukungan sudah diterima oleh perusahaan. Akun instagram Finn pun sudah banjir dengan DM yang memberi semangat. Bahkan kotak pos perusahaan juga sudah penuh dengan surat-surat permintaan maaf dan kata-kata penyemangat untuk Somi.

Penjualan album Somi yang kemarin menurun drastis, kini meningkat pesat bahkan jauh lebih banyak dibanding sebelumnya. Padahal press-con itu baru saja diselenggarakan beberapa jam lalu, tapi efeknya sudah sebesar ini.

Tagar #ApologizetoSomi dan #ApologizetoFinn menjadi trending topik nomor satu di beberapa platform media sosial. Semua orang yang ada di ruangan itu pun sempat kaget saat mengetahui hal itu. Apalagi mereka sengaja tidak membuka ponsel sejak malam sebelum press-con diselenggarakan sampai sejam yang lalu saat mereka selesai berlatih. Tidak ada yang menyangka kasus ini selesai begitu saja dengan dampak yang sangat baik terutama untuk debut Somi sebentar lagi.

Somi kini sudah menangis sambil memeluk Sinb, sejak selesai latihan tadi Somi tidak bisa berhenti menangis karena terharu dengan surat-surat dan ucapan-ucapan yang ia terima. Ia juga membaca beberapa artikel tentang kasus ini dan beribu-ribu komentar mungkin sudah Somi baca sejak tadi, komentar-komentar penyemangat yang ditujukan untuknya sudah seperti obat bagi gadis 15 tahun itu.

"Udah atuh Som, jangan nangis mulu, kan lagi seneng"

"Terharu kaaak, pada manis-manis banget ngucapin semangatnya," kata Somi di tengah-tengah isakannya.

"Syukur deh semuanya udah selesai," kata Juna sambil tersenyum. Ia merangkul Finn yang sedaritadi hanya diam saja.

"Lu ngga seneng semuanya selesai dek?"

"E-eh itu, senenglah bang"

"Terus kenapa diem aja? Ada masalah lagi?"

"N-ngga"

"Bo-"

"Bang ini latihannya udah beres kan?" Tanya Finn.

"Iya udah, lanjut besok"

"Kalau gitu, gw balik duluan ya"

"Kok cepet banget, baru gw mau ajak ngerayain ini kasus selesai," kata Juna.

"Duh sorry banget bang, gw masih ada urusan. Nanti kalau sempet gw join. Gw jalan duluan ya bang"

"Ya udah deh, hati-hati"

Finn berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju pintu keluar, namun baru saja ia membuka pintu, kejadian yang sama seperti beberapa hari lalu terjadi lagi. Ares berdiri di depannya, tapi kali ini bukan dengan tatapan tajam seperti beberapa hari lalu. Masih dengan seragam sekolahnya, remaja 3 SMP itu berdiri di depannya dengan rambut berantakan dan mata berkaca-kaca.

Tanpa berkata apapun lagi Ares langsung menubrukkan dirinya pada sang kakak.

"Gw tau ini kesannya ngga tau diri, tapi gw minta maaf sama lu kak"

"Harusnya gw dengerin lu kemaren, harusnya gw ngga ngacuhin telfon Somi. Maafin gw"

Finn tau harusnya ia senang karena Ares sudah memaafkannya sekarang. Tapi hal yang sedari tadi ia pikirkan membuatnya tidak bisa membalas apapun.

"Kak, lu marah ya sama gw?"

"Gapapa kak, marah aja sama gw, gw emang sal-"

"Res, Nana mana?"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang