(16) UNTOLD: Ares dan Sydney

168 20 0
                                    

Keheningan menyelimuti kedua kakak beradik yang sedang duduk bersebelahan di sebuah taman dekat bandara. Sejak 5 menit yang lalu sang adik hanya diam menunduk sedangkan sang kakak masih sibuk menyiram kaki adiknya dengan air dingin yang ia beli tadi.

Mereka hanya berdua di sini, Finn meminta Juna untuk mengantar Elvina dan Saschya pulang karena dirinya harus berbicara dengan Ares berdua.

"Sakit ngga??" Tanya Finn. Ares hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.

"Tahan ya, gw keringin bentar baru kasih salep," kata Finn kemudian kembali fokus mengobati kaki Ares.

Ares menggigit bibirnya berusaha menutupi kegugupannya, sungguh aura Finn malam ini sangat mengerikan.

"Kak.."

"Hmmm??"

"Kakak marah sama Ares??" Tanya Ares.

Finn menatap Ares sebentar kemudian kembali fokus pada kaki Ares.

"Kakk, jangan diem aja"

Finn berhenti dari kegiatannya kemudian menatap adik tertuanya intens hingga membuat Ares bergidik.

"Lu kan tau gw ga bisa multitasking"

"O-oh iya"

"Bentar, dikit lagi baru gw jawab"

"Masih sesek ngga??" Tanya Finn dan dijawab gelengan Ares.

"Pusing ga?? Atau badannya ga enak??" Lagi-lagi Ares membalas dengan gelengan.

Setelah mendapat jawaban dari Ares, Finn kembali memfokuskan dirinya mengobati kaki Ares. Setelah 3 menit, Finn baru selesai dengan urusannya, ia membereskan kekacauan yang telah ia buat karena mengobati kaki Ares kemudian duduk di sebelah Ares.

"Jadi ini alasan kamu kambuh sampai pingsan kemaren??" Tanya Finn sebagai pembukaan.

"Kamu kerja buat apa??"

"Kurang yang kakak kasih??"

Ares menggeleng kuat, ia berusaha semaksimal mungkin untuk menahan air matanya walaupun gagal.

"Terus kenapa??" Tanya Finn.

Ares menundukkan kepalanya dalam berusaha menyembunyikan air matanya.

"Kakak masih bisa biayain kamu, memang ngga bisa sebanyak uang yang kakek kasih untuk kakak. Kakak emang ga bisa kasih lu fasilitas semewah yang seharusnya kamu dapet dari papa Res. Tapi kakak janji, kakak bakal kerja keras biar bisa wujudin itu semua. Ngasih hal yang seharusnya kamu dan adek-adek dapetin"

"Ngga gini caranya Res"

"Kamu masih terlalu kecil untuk kerja, apalagi ngga ada hal mendesak sampe kamu harus kerja"

"M-maaf kak.."

"Kakak yang harusnya minta maaf, kamu sampe kerja berarti kakak gagal menuhin kebutuhan kamu"

Ares kembali menggeleng kuat, air matanya tidak bisa lagi ia sembunyikan.

"N-ngga"

"Kakak ngga gagal"

"Kakak berhasil kok, Ares seneng. Semua yang kak Eja sama kakak yang lain kasih itu jauh lebih baik dari apa yang harusnya Ares dapetin dari kakek"

"Terus??"

"Ares mau nyusul mama kak, mama ngga pulang-pulang," kata Ares.

Dada Finn sesak mendengar penuturan Ares, anak di depannya ini bahkan belum tau kalau ibunya sudah tidak ada.

"Ares harus kumpulin banyak uang untuk beli tiket pesawat, supaya Ares bisa cari mama di Sydney"

"Ares mau ketemu Tante Joy??"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang