(41) UNTOLD: Trauma

312 30 2
                                    

"Una, tell me, please"

Una menunduk dalam, tidak berani menatap wajah teman SMA-nya. Setelah kejadian tadi, Elvina menahan Una di ruangan itu bersama Yoshi dan Varo yang kebetulan juga baru datang.

"Finn punya trauma sejak kecil," kata Una.

"Kamu inget dulu aku tinggal di panti beberapa bulan pas orang tua ku meninggal?" Tanya Una. Elvina mengangguk sebagai jawaban.

"Di situ aku ketemu sama Ezra dan mereka bertiga," kata Una sambil menunjuk Yesa, Yoshi, dan Varo.

"Aku bingung kenapa Ezra bisa tinggal di panti asuhan sedangkan keluarganya kaya"

"Tapi setelahnya aku tau kalau kakeknya yang kirim dia ke panti"

"K-kakek?"

Una mengangguk, "Ezra ga pernah sekalipun ngomongin kakeknya di depan kita. Dia selalu bilang dia tinggal di panti karena mau nemenin Ibu panti"

"Dia tutup semuanya rapat-rapat sampai 3 tahun lalu, Yoshi sama Yesa nemuin dia pingsan di gang sepi"

"Kita bawa dia ke rumah sakit dan di situ kejadiannya persis kayak tadi. Saat itulah aku tau kalau ada yang ga beres dengan kakeknya karena dia terus-terusan meracau minta maaf ke kakeknya"

"Setelah keluar rumah sakit, ibu panti mutusin untuk bawa Ezra ke psikiater. Baru dari situ kita tau Ezra punya banyak trauma, tapi yang paling parah itu karena kakeknya"

"Yesa.." panggil Selena.

"I-iya?"

"Aku tau kamu tau semuanya. Ceritain ke kita sekarang," titah Selena.

"A-aku ga bisa"

"Kenapa?"

"M-maaf"

"Kenapa Yesa?"

"A-aku.."

"Deon Ganendra berkali-kali melakukan kekerasan pada Ezra. Dia-"

"Chi stop!!"

"Apa Ca? Lu mau gw diem aja?"

"Pasti ada cara lain Chi, ngga gini," bisik Yesa.

"Ca, Ezra udah terlalu banyak menderita"

"Gw tau, tapi kita cari cara lain. Iya kan Wen?"

"Maaf Ca, kita harus jujur tentang semuanya sekarang"

"Van, kakek l-"

"OWEN!"

"Ca, please.."

"I-i'm just-" Yesa menundukkan kepalanya untuk menutupi air matanya. Saschya mengetahui hal itu langsung memeluk sepupunya.

"Tenang aja Ca, we're for him right? Kalau pun kakek ngancem kita, kita pasti bisa lawan balik"

"No Sha, lu ngga tau. Lu-"

"Ca.. he'll be fine, okay?" Kata Yoshi lembut. Yesa menyerah, ia akhirnya mengangguk dan membiarkan Yoshi menceritakan semuanya.

"Yoshi cepet, kamu mau ngomong apa tadi? Kakek kenapa?" Tanya Elvina.

"Oke saya lanjutin"

"Deon menekan mental maupun fisik Ezra. Dia memfitnah Ezra yang telah berusaha mencelakakan Kaivan. Dia juga mendoktrin Ezra sejak kecil kalau Ezra telah membunuh ibunya sendiri. Dia selalu berusaha membuat semua orang membenci Ezra. Dia juga ngga pernah membiarkan Ezra hidup tenang, bahkan saat Ezra ngga tinggal di rumah"

"Dan soal Haikal.."

Yoshi menghentikan perkataannya sebentar kemudian menatap Kaivan tajam.

"Bukan Ezra yang bunuh Haikal, tapi Deon"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang