(4) UNTOLD: (un) beautiful morning

361 33 6
                                    

Pagi itu, matahari enggan menampakkan wujudnya. Raksasa langit itu masih betah bersembunyi di balik awan tebal yang siap menumpahkan cairan beningnya kapan saja. Cuaca seperti ini justru membuat penghuni kamar bernuansa abu-abu itu semakin merapatkan selimutnya.

"KAIVAN AYO BANGUN SEKOLAH"

"KAIIIIII"

"KAIVAAAAAAN"

"JARREEEL"

"KAIIII"

Panggilan dari bundanya seolah tidak terdengar di telinga pemuda Ganendra itu. Ia masih tetap memejamkan matanya tanpa berniat membukanya sama sekali. Biarlah dia tidak masuk sekolah hari ini, kepalanya pusing sekali karena menangis semalaman.

Cklek

"KAIVAN BANGUN WOY UDAH DIBANGUNIN DARITADI GA BANGUN-BANGUN"

Teriakan maha dahsyat dari seorang Selena Tuva Ganendra akhirnya sukses mengusik tidur damai Kaivan.

"Apa sih kak??" suara serak khas bangun tidur akhirnya terdengar.

"BANGUN AYO SEKOLAH, KUPING GW PANAS DENGER BUNDA MANGGILIN LU"

"Ya ga usah di denger"

"HEH!"

"Pagi-pagi jangan teriak-teriak napa kak, buset dah"

"YA MAKANYA LU BANGUN"

"Kai ga sekolah"

"Heh kenapa??"

"Ga tau pusing," katanya singkat.

"Eh lu sakit??" Nada bicara perempuan yang hanya berbeda setahun darinya itu langsung berubah menjadi nada khawatir.

"Hmm"

Selena segera menghampiri kasur adiknya dan mengecek keadaaannya.

"Ngga panas sih," kata Selena. Ia bergerak membuka selimut Kaivan, maksudnya agar ia bisa mengecek suhu leher adiknya juga. Tapi yang ia lihat justru membuatnya lebih terkejut.

"MUKA LU KENAPA BENGEP BANGET KAYAK ANAK GADIS ABIS DIPUTUSIN??"

"Ya emang abis diputusin"

"HAH?! LU PEGAT SAMA STELLA??"

Kaivan mengangguk lesu, tak berapa lama terdengar kekehan kecil dari bibir sang kakak.

"Jadi lu nangis semaleman gara-gara putus??"

"Kok bisa putus sih?? Kemaren baik-baik aja??"

"Jad-"

"TUNGGU"

"BUNDA, ADEK SAKIT JADI GA SEKOLAH. KAKAK NEMENIN ADEK YA," seru Selena kemudian langsung bergerak mengunci pintu kamar Kaivan. Bisa mereka berdua dengar sautan tidak setuju dari bundanya, tapi mereka tidak perduli. Toh bunda Carissa pada akhirnya akan tetap mengizinkan asalkan mereka tetap belajar di rumah.

"Iya gimana lanjut," kata Selena setelah ia melepas kemeja dan menyisakan kaos agak ketat yang biasa ia pakai sebagai dalaman.

"Aku ngga ngerti, emang akhir-akhir ini Stella agak diem, tapi ngga terlalu ketara. Kakak bisa liat sendiri kan kemaren anaknya ngga sependiem itu??"

"Iya terus??"

"Stella bilang, gw terlalu fokus sama diri gw sampe ngga peka sama keadaan dia"

"Nyokapnya sakit, leukimia stadium 3. Berkali-kali dia mau cerita tapi dia bilang gw selalu motong cerita dia dengan cerita gw yang seneng-seneng. Jadi dia ga mau ngerusak suasana dengan nyeritain masalah dia"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang