(40) UNTOLD: Another nightmare

259 27 7
                                    

Yesa duduk di sebelah brankar Kaivan sambil menggenggam tangannya kuat. Sudah hampir 3 jam, tapi Kaivan belum juga membuka matanya.

Cklek

"Eca.."

"Eh kak"

"Belom bangun ya?"

"Belom kak"

Selena berjalan mengampiri adiknya yang masih belum sadarkan diri. Anak sulung Jeffery Ganendra itu mengusap pelan surai kecokelatan sang adik dan mengakhirinya dengan memberi kecupan singkat di kening Kaivan.

"Gimana Kak El?"

"Udah sadar, tapi masih disuruh istirahat, masih shock"

"Om Jay sama nenek?" 

"Mereka udah di bandara, nanti langsung ke sini"

"Yang nunggu di rumah siapa?"

"Bunda sama ayah. Tante Jennie sama Om Jongin juga kayaknya"

"Shasha?"

"Shasha lagi ngurusin dokumen-dokumen yang diperluin, Kak El ngga kuat ngurusnya. Finn harus cepet kita urus"

"Urus apa?" Selena dan Yesa sontak mengalihkan perhatian mereka pada Kaivan. Kaivan sudah sadar dan sedang menatap mereka berdua bingung.

"Kai? Udah sadar? Ada yang sakit? Perlu aku panggil dokter ngga?" Tanya Yesa.

"Aku gapapa"

"Tadi urus apa? Emang Ezra kenapa? Ezra baik-baik aja kan?" Pertanyaan Kaivan membuat Yesa dan Selena tidak kuasa menahan air mata mereka.

"Kak aku mau ketemu Ezra, ayoo"

"Kai.."

"Apa? Ezra dimana? Ruangan sebelah ya?" Tanya Kaivan sambil melihat ke ruangan sebelahnya yang hanya terhalang kaca.

"Ya udah kalau kalian ga mau aku aja sendiri," kata Kaivan kemudian bergerak untuk turun dari brankarnya, namun pergerakkannya ditahan oleh Yesa. 

"Kaivan, Ezra..."

"Kamu kenapa nangis? Ezra udah apa?"

Yesa menggeleng, ia tidak kuat mengatakannya pada Kaivan. Ditambah lagi ia merasa Kaivan yang ada di depannya ini bukan Kaivan yang membenci Finn seperti sebelumnya. Ia merasa Kaivan berbeda, jika ini Kaivan yang kemarin, agaknya mustahil ia langsung menanyakan Finn saat terbangun.

"Ayoo Ca, aku harus pastiin dia baik-baik aja, aku juga harus selesaiin semuanya..." Yesa kembali menggeleng kemudian membawa Kaivan ke pelukannya.

"Ezra udah ngga ada Kai," 5 kata itu lolos begitu saja dari bibir tipis Yesa. Hanya 5 kata, tapi Kaivan merasa dunianya runtuh. Kaivan hancur mendengarnya. Sepupunya tidak mau mendengarkannya, ia tetap pergi menemui mamanya. Ia tetap pada pendiriannya untuk bertemu mamanya. Ia tidak mendengarkan Kaivan.

"Ca, aku udah suruh Ezra buat tetep di sini. Ngga mungkin dia pergi, Ezra-kan nurut sama aku"

Kaivan tersenyum kemudian menggeleng cepat, "Ngga ngga, kamu pasti becanda. Kak, ulang tahun Kai udah Lewat loh, ngepranknya ngga lucu. Kai mau ketemu Ezra sekarang"

"Dokter bilang, dia udah pergi sebelum kecelakaan itu terjadi," kata Selena dengan suara parau.

"NGGA MUNGKIN KAK"

"DIA CUMAN BILANG MAU TIDUR"

"DIA BILANG KE AKU DIA CUMAN MAU TIDUR, EZRA NGGA MUNGKIN BOHONG"

Selena yang melihat adiknya sangat hancur pun ikut memeluknya dan berusaha menenangkannya.

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang