(31) UNTOLD: Dancer's life

150 19 0
                                    

"Gw yang marah kok lu yang ngehindar, dasar aneh"

Kaivan sontak menoleh ke asal suara dan menemukan gadis yang sedaritadi ia pikirkan berdiri di belakangnya masih dengan seragam sekolah lengkap. Gadis itu kemudian berjalan dan duduk di hadapannya.

"Jadi tuan gagal move on, apakah tuan ada rencana untuk minta maaf pada gadis cantik dan menawan ini?"

"Ca, lu kenapa?"

"Kenapa apa?"

"Lu kok.."

"Apa? Berubah?"

Kaivan mengangguk, melihat respon dari sang tunangan Yesa sontak terbahak. Bagaimana bisa wajah pemuda di depannya ini sangat polos dan imut dalam waktu yang bersamaan?

Yesa menghentikan tawanya kemudian menatap Kaivan dalam, "Gw capek Van"

"Gw berusaha untuk ngerubah diri gw supaya lu bisa nerima gw. Tapi ternyata tetep aja, ngga ada yang berubah."

"Gw nunggu lu selama seminggu ini, tapi ternyata ngga ada pergerakan sama sekali. Yang ada Finn malah kena omel karena lu udah bolos seminggu"

"Tapi jangan berpikir kalau gw dateng ke sini karena Finn. Lu tenang aja, gw emang ga terima dia dimarahin karena kesalahan lu. Tapi gw dateng kesini pure karena gw mau"

"Mungkin bagi lu ini murahan karena gw yang gerak duluan, tapi terserah lu mau mikir apa. Ini gw, bukan Stella. Gw ngga akan nahan diri gw lagi untuk ngelakuin apa yang gw mau"

"Gw mau minta maaf sama lu kalau kedekatan gw dengan orang lain justru bikin lu marah. Tapi gw juga mau minta maaf sama lu, kalau lu minta gw untuk jauhin Finn, gw ga bisa. Gw butuh dia dan dia butuh gw. Tapi lu tenang aja, gw tau batasan gw sampai mana. Lagipula sekarang ada Saschya dan gw juga punya lu. Itu juga kalau lu anggap pertunangan ini serius"

"Jujur dari dalam hati gw, gw mengangap ini semua serius Kaiavan. Bukan ajang main-main. Memang pertunangan belum seserius pernikahan, tapi ini juga ngga semain-main pacaran. We've already make a promise to be there for each other till the day we become a married couple"

"Itu aja yang mau gw sampein, gw pulang duluan," kata Yesa kemudian beranjak dari duduknya. Kaivan yang awalnya masih mencerna semua perkataan Yesa sontak berdiri dan menahan tangan Yesa, ia menarik gadis itu ke pelukannya.

"Maaf..."

















































"Kan aku udah bilang, harusnya aku ikut tadi"

"Kamu tuh ih, nyebelin banget tau ga?! Ngapain kamu nahan aku biar ga ikut. Kan kalau aku ngga ikut, pasti kakek ga berani apa-apain kamu"

"Liat sekarang, kamu luka-luka gini"

"Senyum-senyum lagi, aku lagi marahin kamu ya"

"WOY GILA LU?!"

"ANJING"

"Gw manusia fyi aja"

"Ngagetin Yen"

"Ya lagian lu kenapa coba senyum-senyum gitu? Tumben banget"

"Gapapa"

"Ga kerasukan kan lu bang?"

"Kagak Ayeeen"

"Ya terus?"

"Pasti abis ngapa-ngapain sama doi ya," goda Ares.

"Mana ada?!"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang