(50) UNTOLD: The truth

199 25 0
                                    

"Awas"

Pemuda Ganendra itu berjalan pelan dengan tongkat di tangannya. Deon masih tidak menyadari keberadaannya karena masih fokus mencekik Jennie.

Finn mengangkat tongkatnya kemudian melemparnya hingga tepat mengenai leher Deon dan membuat Deon sontak termundur kaget sambil memegangi lehernya.

Deon tertawa sinis kemudian menatap nyalang putra bungsunya, "Berani ya kamu sama saya sekarang!"

"Anda membiarkan saya terbiasa dengan adegan pembunuhan dan penyiksaan sejak kecil 'kan? Jadi sekarang terima hasil didikan anda pada saya"

"Cih, cacat kayak kamu bisa apa?"

Finn tertawa sinis, "Cacat? Nih saya jalan. Kaget?" Ia menarik kerah kemeja Deon dan menatapnya tajam.

"Anda sudah merusak mama, membunuh mama dan membunuh ibu. Sekarang tidak akan saya biarkan anda menyentuh bunda juga"

Deon tertawa sarkas, "Kamu ngancem saya? Udah berani??Adikmu itu masih terlalu polos untuk saya tar-"

"Apa?" Kata Ares dingin dari belakang Finn.

"Mau apain saya? Bunuh? Bunuh aja. Anda pikir saya takut? Lagipula semua anak buah anda sudah diringkus tuan. Tidak ada lagi yang berkeliaran. Kalaupun anda bunuh saya, ya gapapa. Tapi setau saya pelaku kekerasan seksual di penjara tuh dibully loh. Apalagi ditambah membunuh. Bunuh anak kecil pula. Wah, itu sih siap-siap aja," kata Ares dengan seringaiannya.

"ARGHHH," pekik Deon saat merasa tangannya diinjak.

"Ja lu gapapa? Aduh gw nginjek apasi nih? Lembek banget kayak tai," kata Yoshi.

"Oh, jadi ini yang katanya ngeracunin ibu? Aduh gw kira cakep kayak mafia-mafia di drakor. Taunya begini modelannya," kata Varo.

"WOY NA, MASA LU NURUT SAMA YANG MODELAN BEGINI?! DI GREBEK ANAK BOCAH 4 BIJI AJA GEMETER," seru Yoshi.

"Bangsat Yoshinori ga ada adab," gumam Karin yang masih bisa didengar oleh Yesa di sampingnya hingga membuat Yesa tertawa terbahak-bahak.

Melihat tubuh kakeknya yang sedikit bergetar membuat Finn sedikit tergerak untuk menyudahi pembully-an dari teman-temannya.

"Dah ah, capek anjr diri. Mending duduk"

"Ih kak gw belom pu-"

"Duduk Alares"

Nada tegas Finn sontak membuat semua yang ada di sana menurut. Mereka akhirnya meninggalkan Deon yang sudah terpojok dengan tetap menatapnya tajam.

Jessica gantian menghampiri Deon dengan wajah sembab-nya.

"Berdiri kamu"

"Berdiri mas"

Jessica menarik lengan Deon agar suaminya itu berdiri.

"Makanya dulu kamu keukeuh mau dateng ke rumah sakit pas Lyn lahiran?"

"Karena dia lahirin anak kamu, bukan Zayyan. Iya mas?"

"Jess, kamu percaya sama omong kosong itu? Mana mungkin aku perkosa anak orang, aku kan punya kamu"

"Gimana caranya Finn jadi anak kamu tapi bukan lahir dari rahim aku kalau bukan kamu hamilin perempuan lain mas?!"

"Rosalyn tuh menantu kita loh. Aku anggap dia anak aku. Dan sekarang aku harus terima kenyataan kalau anak aku dirusak sama suami aku sendiri?"

"Jess-"

PLAK

"KAMU HANCURIN BANYAK ORANG DEON! KAMU RUSAK ROSALYN, KAMU HANCURIN FINN, KAMU KECEWAIN KELUARGA KITA, KAMU HANCURIN AKU DAN ZAYYAN. KAMU SADAR GA SIH?!"

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang