Chapter 20

1.5K 89 4
                                    

Happy Reading all.

Kini suasana rumah Callyn dan Bagas sepi, yang dulunya ramai oleh teriakan Azka dan Vellyn. Sekarang hanya tersisa Azka saja.

Varez dan Vellyn sudah pergi dari rumah Callyn. Saat ini didalam mobil, hanya terdapat Varez, Vellyn, Vano, dan supir pribadi.

"kenapa bunda gak ikut, bang?" tanya Varez pada Vano yang terduduk di depan.


Vano menoleh. "bunda sama Kaisya lagi nyiapin semuanya, makanya gak ikut" jawab Vano dengan menjelaskan.

Varez mengangguk. "nanti gua mau ngomong empat mata sama lo." katanya.

Vano mengangkat alisnya. "apaan? ngomong aja lah sekarang." katanya sembari melirik sekilas Vellyn yang sedang duduk, anteng dengan ponselnya.

Varez menggeleng. "nanti aja." katanya, yang dibalas anggukan oleh Vano.

"(gua tau, lo mau nanya tentang Riri lagi kan, Rez?)" ucap Vano dalam hatinya. Sebab, sudah banyak sekali Varez bertanya tentang Riri--sahabat kecilnya.

Pandangan Vano kembali lurus. "oh ya Vell, kamu punya sahabat kecil ngga?" katanya bertanya pada Vellyn, tanpa menoleh.

Vellyn mengangguk. "punya bang, tapi Vellyn gak tau sekarang dia ada dimana" jawabnya.

Vano memanggut-manggutkan kepalanya. "sama kaya suami lo dong ya, sama-sama kehilangan sahabat kecil" katanya sembari terkekeh.

"bang" Varez memanggil dengan nada yang mudah diartikan bagi Vano. Sedangkan Vano yang mendengarnya tertawa.

"santai, faktanya emang gitu kan? terpisahkan." ucapnya dengan memberhentikan tawanya.

Vano menghela napasnya sebelum bertanya. "oh iya, nama sahabat kecil suami lo, Riri Vell. nama sahabat kecil lo, siapa?"

Vano sengaja bertanya tentang sahabat dimasa kecil, ia ingin mengecoh keduanya, apakah keduanya akan ingat, apakah tidak.

"bang, gak usah lo kasih tau" ujar Varez dengan sewot.

"(bentar gue baru ngeh kalo semisal nama sahabat Varez, Riri. Sedangkan nama panggilan dari Nathan buat gue juga Riri?)"

"(tapi kan itu namanya, sementara gue nama panggilan.)" Vellyn berbicara didalam hatinya. Ia meyakinkan sendiri bahwa nama Riri banyak. Toh dia juga cuman nama panggilan. Pikirnya.

Vano menampilkan senyuman miring, ketika melihat wajah Vellyn dari kaca mobil. "(semoga lo inget, Vell.)"

"Vell, nama sahabat kecil lo siapa? cewe apa cowo?" katanya dengan bertanya kembali.

"cowo bang, namanya Nathan" jawab Vellyn dengan cepat, saat Vano kembali bertanya.

Mendengar itu, Varez sontak menatap Vellyn yang duduk disampingnya. "Nathan?" ucapnya dengan menatap Vellyn.

Vellyn mengangguk. "iya, kenapa? sebenarnya nama asli dia bukan Nathan sih, cuman dulu kita punya panggilan khusus masing-masing."

"itu juga kita ambil dari nama tengah kita."

Vano yang mendengarnya terus menampilkan senyumannya. "(giliran lo Rez, ini udah gua kasih clue loh.)"

Valyn life's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang