Chapter 17

1.5K 102 16
                                        

Happy Reading

Hari ini, hari dimana dua keluarga berbahagia, karna dua anaknya yang akan menikah.

Sekarang ialah hari pernikahan Varez dan Vellyn. Hari yang membahagiakan bagi pasangan pengantin lain, tapi tidak dengan Varez dan Vellyn.

Vano menepuk bahu Varez pelan. "Rileks, Rez" ucapnya agar adiknya itu tetap tenang. ya emang tenang, toh bukan pernikahan yang diinginkannya. Kata Varez.

"Baik, kita mulai" Penghulu berucap dan akan segera memulainya, sebelumnya ia bertanya terlebih dahulu pada Varez. "Saudara Varez, apakah anda sudah siap?"

Sedangkan sang empu hanya menjawabnya dengan mengangguk. "Mari jabat tangan saya" sambung pak penghulu dengan tamgannya yang sudah berada di atas meja

"saudara Varez Nathanael Putra Adhiwijaya bin AdhiWijaya, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Vellyn Clarissa Putri Bagaskara binti Bagaskara, dengan mas kawin mansion beserta isinya, saham milik Adhiwijaya 30% mobil lamborghini aventador sebanyak 2 buah, rumah mewah beserta isinya di rusia serta uang tunai sebesar Rp. 20 milyar dan seperangkat alat sholat di bayar tunai."

"(kalo semisal yang lain tau, pasti udah heboh)" Gio berucap didalam hatinya saat mendengar mas kawin yang disebut sebanyak itu.

Varez mengambil napasnya dalam-dalam. "Saya terima nikah dan kawinnya Vellyn Clarissa Putri Bagaskara binti Bagaskara, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi?" Penghulu berucap dengan melihat kesamping kanan dan kiri.

"SAH!" sorak semuanya dengan bersemangat. Terutama kedua belah pihak 2 keluarga.

"Allhamdulillah"

Penghulu sudah melepaskan jabatannya. "sekarang, boleh bawa pengantin wanitanya kemari." katanya.

Rissa mengangguk, ia segera beranjak dari duduknya untuk menyuruh sahabatnya+besannya segera turun.

Sedangkan di kamar Vellyn. "maafin Vellyn ya Ma, Vellyn banyak salah sama Mama" Vellyn berucap dengan menundukkan kepalanya.

Callyn menggelengkan kepalanya. "ngga usah makasih Vell, itu udah jadi tugas Mama jadi orang tua." ucapnya dengan mengelus punggung Vellyn.

"Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu sayang, maafin Mama kalo Mama belum bisa jadi ibu yang baik buat Vellyn" lanjut Callyn berucap.

Vellyn mendongak dan menatap Mamanya.  "Mama itu sosok Mama yang baik buat aku, Mama gak boleh ngomong kaya gitu, seharusnya aku yang minta maaf sama Mama"

"Vellyn yang selalu buat Mama marah, Vellyn yang selalu gak nurut sama Mama, Vellyn yang selalu teriak-teriak dan buat Mama marah sama Vellyn" Vellyn berbicara panjang lebar pada ibunya. "maafin Vellyn ya Ma" katanya.

Callyn mengangguk dan tersenyum. "Udah ah jangan nangis, nanti luntur make upnya" ucap Callyn seraya menghapus air mata yang tersisa dipelupuk mata Vellyn.

Vellyn tersenyum. "Ma, ijab kabulnya udah?" katanya bertanya.

Callyn mengangguk "iyaa sayang, gak nyangka ya sekarang anak Mama yang satu ini udah jadi istri orang, nanti kurangin manjanya ya? terus kamu harus nurut apa yang dibilang suami, gak boleh ngebantah, okey?" kata Callyn dengan menasehati anaknya.

Vellyn mengangguk "emangnya harus banget ya, nurut?" Tanyanya balik

Callyn menghela nafasnya "iyaa sayang kamu harus nurut, kalo kamu gak nurut sama suami nanti kamu dapat dosa loh, emang mau?" Ucapnya
Dan Vellyn menggeleng "makanya harus nurut" dan Vellyn pun mengangguk.

Valyn life's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang