Chapter 3

2.1K 155 16
                                        

HAPPY READING

Malam hari, di Rumah keluarga Bagaskara ada seorang gadis cantik yang sedang memikirkan kejadian sore tadi, ya, dia adalah-- Vellyn.

Sejak kejadian tadi sore, Vellyn yang merasa aneh dengan jaket yang di pakai oleh lelaki itu. Ia merasa kalo nama jaket dari itu tidak asing, tapi dia tidak ingat siapa kah orang itu sebenarnya.

"Siapa ya dia? gue kaya pernah liat tapi dimana?" Vellyn bergumam sembari mengingat akan hal yang terjadi tadi sore.

tok tok tok

suara ketokan pintu yang dihasilkan dari luar pintu kamar, membuat Vellyn bergegas membuka kan pintunya.

ceklek suara pintu terbuka, kini terdapat seorang ibu yang sedang berdiri disana dengan mengembangkan senyumnya.

"Mama?" kata Vellyn selepas dia membuka pintu. "ada apa?" tanyanya.

Callyn-- selaku ibu dari Vellyn berkata. "kamu itu diketok-ketok dari tadi juga, masih aja ga dibuka, lagi ngapain si?" celetuk Callyn dengan khas nada bercanda.

"gak ada apa-apa kok, oh ya mama tumben malem-malem gini ke kamar Vellyn, ada apa ma?" Tanya gadis itu dengan mengalihkan pembicaraannya.

"Oh ya hampir lupa kan mama, Vellyn turun kebawah yuk" ajak sang Mama kepada anak perempuannya itu. Sementara sang anak hanya menatap Callyn dengan wajah kebingungan.

"Mau apa emangnya Ma?" Vellyn bertanya dengan ekpresi yang penasaran.

"udah ayo kita kebawah aja, yang lain udah nungguin kamu dari tadi" Callyn tidak menjawab untuk apa dia mengajak Vellyn turun kebawah, melainkan dia memberitahu jika yang lainnya sudah berkumpul diruang tengah.

"Ya tapi ma tumben aja gitu, pasti ada apa-apa kan, ada apa si ma?" Vellyn keukeuh ingin tahu, apalagi sifatnya yang kepoan.

Callyn meloloskan napasnya dengan satu hembusan. "nanti juga kamu tau di bawah, udah ah ayo, nanti papa marah loh" Callyn pun menarik pergelangan tangan sang anak,  sembari menutup pintu kamar Vellyn.

Papa Vellyn yang sedang asik mengobrol dengan kedua anak laki- lakinya, seketika menoleh kearah Vellyn dan Callyn saat mereka berdua turun dari tangga.

Bagas--selaku Papa dan Kepala Keluarga Bagaskara, menyuruh putrinya untuk ikut duduk bersama ketigaya. "Vellyn, sini nak" ucap Bagas menyuruh putri satu-satunya itu.

Vellyn pun menurutinya, ia ikut duduk bersama. "Iya pa, ada apa?" bukannya diam terlebih dahulu, ia malah langsung bertanya apa tujuan mereka memanggil Vellyn.

Bagas yang melihat anak gadisnya itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu itu diem dulu, bukannya langsung tanya, ga sopan" ucap Bagas menasehatinya.

Vellyn tertawa pelan mendengarnya, ia langsung mengangguk lalu penglihatannya menangkap makanan dimeja. Ia pun mulai memakannya.

"Vellyn kamu udah punya pacar?" Bagas bertanya akan hal itu disaat Vellyn sedang memakan cemilan

Sedangkan Vellyn hanya menatapnya dengan heran, mengapa Papanya ini meminta untuk menemuinya untuk menanyakan sesuatu ini saja? "(jadi Papa minta gue kebawah buat nanya-nanya ini?)" bicaranya dalam hati.

Callyn menepuk pundak putrinya yang malah melamun. "Vellyn"

"Eh iya, Ma?" ujar Vellyn dengan bingung, padahal dirinya ini sedang ditanya, mengapa malah balik bertanya?

Callyn menggelengkan kepalanya. "Kamu ini, ditanya sama papa kamu malah ngelamun" tegur Callyn dengan lembut.

"iya, maaf" Vellyn berkata maaf ketika Sang Mama menegurnya dengan lembut. Tetatapi, ia juga melamun karna ia bingung apa maksud dari pertanyaan papanya itu?

Valyn life's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang