Happy Reading all.
Sinar matahari menyoroti wajah Varez dan Vellyn yang kini masih tertidur pulas. Dengan posisis Varez yang tertidur di sofa, dan Vellyn yang tertidur di tempat tidur miliknya.
Lenguhan yang dihasilkan oleh Vellyn membuat Varez terbangun dari tidurnya. Ia kini merubah posisinya menjadi duduk.
Varez segera beranjak dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap. Ia terlebih dulu membangunkan Vellyn, tetapi anak itu masih saja tertidur.
Bukannya istri yang bangun lebih awal dan menyiapkan semuanya, ini malah sebaliknya.
tok tok tok Belum sempat Varez memasuki kamar mandi, suara ketukan pintu terdengar. Lantas, ia segera membukanya.
ceklek Suara pintu terbuka, terdapat Kiara yang berdiri didepan pintu.
"ada apa, kak?" tanya Varez dengan menutup pintunya kembali.
"ditunggu mama sama yang lain, dibawah Rez. Jangan lupa ajak Vellyn juga." ucap Kiara memberitahu.
Varez mengangguk. "iya nanti Varez sampein, Vellyn nya masih tidur." jawabnya. Dan Kiara pun mengangguk mengerti.
Setelah itu, Kiara kembali kebawah untuk berkumpul dengan yang lain, sedangkan Varez, ia segera bersiap untuk mandi, lalu setelahnya membangunkan Vellyn.
Saat Varez berada didalam kamar mandi, Vellyn baru saja terbangun dari tidurnya yang sangat pulas.
"lah, udah kaga ada tuh anak." gumam Vellyn dengan menatap sofa kamarnya. Sudah tidak ada Varez yang tertidur disana.
ceklek suara pintu terbuka lebar, Vellyn langsung menoleh ke arah sumber suara. Menampakkan Varez yang berada disana.
"oh, udah bangun?" ujar Varez seraya handuk yang ada dipundaknya.
Vellyn hanya berdeham sebagai jawaban, malas sekali jika ia harus berdebat di pagi hari--katanya.
"siap-siap cepet, mama nyuruh ke bawah." kata Varez dengan mendekati arah koper yang ia simpan dilemari.
Vellyn beranjak dari tempat tidur. "kapan mama, kesini?" ujarnya dengan bertanya.
"kak Kiara yang kesini." jawab Varez dengan mengambil baju yang berada di kopernya.
Vellyn pun segera pergi ke kamar mandi untuk bersiap, dan turun ke bawah bersama Varez.
Tidak memerlukan waktu yang lama, Vellyn dan Varez sudah bersiap dan terlihat sangat rapi.
"lo keramas?" tanya Varez dengan menaikan sebelah alisnya. Dan Vellyn mengangguk.
"iya rambut gue udah lepek karna kemarin, emang kenapa?" tanyanya dengan berjalan menuju pintu.
"(masih polos, apa gimana? ntar dikira abis hm kan bahaya.)" ucap Varez didalam hatinya.
Vellyn memberhentikan langkahnya setelah berada diambang pintu. "cepet Rez, nanti yang lain mikirnya aneh-aneh lagi." katanya.
Varez pun mengangguk dan segera menyusul Vellyn yang sudah berada diambang pintu. "(justru mereka bakal mikir aneh, karna lo keramas.)"
Kini keduanya pun segera turun ke bawah--ruang keluarga. Terdapat Callyn, Bintang, Kiara dan Azka disana. Bagas? ia tidak ada, dikarenakan urusan kantor yang mendadak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Valyn life's
Fiksi Remajaperjodohan yang Vellyn duga itu kesengsaraan ini malah sebaliknya, yaitu munculnya KEBAHAGIAAN. ⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Bijaklah dalam membaca. DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA SAYA. "Vell gua kira perjodohan yang berasal dari keluarga...