Chapter 32

820 59 36
                                    

Happy Reading all🤍

Matahari yang cerah, menyoroti dua pasangan yang masih tertidur pulas. Pasutri berinisial V.

Vellyn bertanya pada Varez dengan mata yang masih tertutup. "Rez, jam berapa sih?" tanyanya. Namun tidak dijawab oleh Varez.

Vellyn meraih ponselnya, lalu ia membuka matanya dengan perlahan.

"VAREZZ KITA TELATT!" teriak Vellyn saat melihat jam di ponselnya yang sudah menunjuklan pukul 06.42.

Vellyn segera beranjak dari tempat tidur, lalu ia berlari ke kamar mandi.

Sedangkan Varez baru saja membuka matanya. "berisik." gumamnya.

Ia meraih ponselnya dan membelakkan matanya. "anjing udah telat!" pekiknya dengan mengumpat.

Varez dan Vellyn kini sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, dengan bersiap tergesa-gesa.

"lo bisa cepetan dikit gak, sih? ini udah jam berapa Varez, lo mau kita di hukum?" omel Vellyn sembari memakai sepatunya.

"udah gua bilang, kalo telat gampang, bolos aja." ucapnya dengan begitu santai.

Varez mengacak-acak rambutnya didepan cermin, Vellyn yang melihat itu segera menghampirinya.

"kalo mau sekolah tuh yang rapi, bukannya acak-acakan gini, kayak udah tawuran aja" oceh Vellyn sembari merapikan kerah baju Varez dengan menjinjitkan kakinya.

Varez terkekeh melihatnya. "udah sayang, kalo gak nyampe jangan dipaksa," ucap Varez seraya terkekeh pelan.

Mendengar itu, Vellyn langsung menjauh dari Varez, ia turun kebawah terlebih dahulu. Varez yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

Saat diperjalanan, hanya ada keheningan didalam mobilnya. Akhir-akhir ini, Varez lebih suka membawa mobil dibanding motor.

"turunin gue kaya biasa," seru Vellyn memecahkan keheningan.

Varez menoleh sekilas. "diem, masuk sama gua." jawabnya.

"apa-apaan lo? gak mau! nanti yang lain curiga sama kita," pekik Vellyn dengan membelakkan matanya.

"temen-temen kita udah pada tau, jadi apa lagi? udah, diem." balas Varez.

Vellyn menggeleng. "iya emang temen-temen kita udah tau, tapi kan siswa-siswi di sekolah kita gak tau, gimana kalo semisal mereka fitnah kita?!" cerocos Vellyn dengan tak hentinya.

Varez menghela napasnya dengan pelan. "bawel, gak usah banyak ngoceh, berisik."

Vellyn hanya menggerutu kesal saat Varez membalas ucapannya seperti itu. Suasana dimobil pun sama seperti tadi, hening kembali.

Sesampainya di sekolah, suasana are terlihat sangat sepi, yang artinya kelas sudah dimulai.

Vellyn mengerutkan dahinya. "Rez, kok sepi sih?" tanyanya dengan heran, tak tahu saja ia sekarang sudah menunjukkan pukul berapa.

Varez melirik Vellyn. "udah bel, lo liat jam." katanya.

Vellyn membelakkan matanya. "VAREZZ? TERUS GIMANA?!" pekiknya dengan sedikit berteriak.

Varez mengedikkan bahunya, ia kembali memasuki mobilnya, begitupun dengan Vellyn yang mengikutinya dari belakang.

"Varez, kenapa naik mobil lagi sih?" tanya Vellyn dengan sedikit kesal.

"udah telat, dari pada dihukum, mending cabut." jawab Varez dengan bersiap melajukan mobilnya.

"kita ke markas Ravagos." lanjutnya dengan menancap gas.

Valyn life's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang