Chapter 31

1.2K 70 12
                                    

Happy reading all

Tak terasa kini pernikahan Varez dan Vellyn sudah memasuki ke 2 bulan.

Mereka melalui hari-harinya dengan banyak keributan. Mulai dari rebutan ranjang lah, lemari baju lah, bahkan kamar mandi sekalipun.

Sejauh ini, belum ada seorang pun yang mengetahui hubungan mereka berdua. Teman-teman mereka pun belum mengetahuinya, kecuali 'Gio' seorang.

Bunda Varez (Rissa), sudah menasehati keduanya untuk segera memberitahukan tentang hubungan mereka yang sebenarnya kepada teman-temannya, karna sejauh mungkin mereka bakalan tau yang sebenarnya.

Dirinya mengatakan kepada anak dan menantunya, "cepat-cepatlah kalian kasih tau pada teman-teman kalian, sebelum mereka mengetahuinya sendiri, sebelum menimbulkan keributan atau fitnah."

Tapi nihil mereka berdua belum memberitahukan yang sebenarnya, katanya takut mereka menjauh, itu yang ada dipikiran Vellyn. Tapi tidak dengan Varez, ia berkata kepada Vellyn bahwa secepat mungkin dirinya akan memberitahukan ketiga temannya yang belum mengetahuinya.

Vellyn tidak melarang itu, dia hanya menyetujui ucapan Varez. Tapi, ntahlah kapan ia harus memberitahu ke empat sahabatnya tentang dirinya. Ia selalu bilang pada Varez kalo dirinya takut sahabat-sahabatnya menjauh dari dirinya.

Begitupun dengan Varez yang selalu meyakinkan Vellyn. "lo gak usah takut, ada gua." Berkali-kali dirinya mengatakan hal itu pada Vellyn, tapi tetap saja Vellyn merasa takut.

Saat ini Vellyn sedang menyiapkan sarapan pagi, untuk suami dan dirinya.

"Varez turun, sarapan!" panggil Vellyn dengan berteriak.

Vellyn berdecak ketika Varez tak kunjung turun juga. "ish tuh anak lama banget dah, ntar dihukum kagak mau gue" dumelnya sembari menyiapkan makanan ke meja.

Saat Vellyn berbalik badan, Varez sudah ada disana, alhasil Vellyn menabrak tubuh kekar Varez.

Varez mengusap kening Vellyn. "gapapa kan?" tanyanya.

Vellyn berjalan lalu ia menduduki kursinya. "gapapa matamu! sakit nih kening gue" tukasnya.

"lagian lo ngapain aja sih dikamar? lo mau kita telat apa?!"

Varez ikut duduk, posisinya berhadapan dengan Vellyn. "nyari dasi,  kalo telat paling dihukum." jawabnya dengan mengambil nasi dan makanan yang telah disiapkan oleh istrinya.

Mendengar itu, Vellyn membelakkan matanya. "santai banget lo, gue gak mau dihukum!"

Varez menatap Vellyn sebentar. "bolos aja, gampang kan?" jawabnya, lalu ia kembali melahap makanannya.

Vellyn tidak menjawab kembali, melainkan ia hanya mengacuhkannya. Selang beberapa menit keduanya selesai sarapan, mereka segera bersiap untuk berangkat ka sekolah bersama.

Tadinya Vellyn selalu menolak ketika Varez mengajaknya untuk pulang dan berangkat bareng, katanya takut ketahuan oleh semuanya. Tapi Varez terus memaksanya untuk selalu kemana-mana bersamanya, katanya takutnya ada geng lain yang ngincar Vellyn, karna ada satu musuh Varez yang tahu bahwa dirinya sudah mempunyai Vellyn dan itu membuat mereka mengira bahwa Vellyn itu kekasihnya, bisa bahaya kalo mereka tau kalo sebenarnya Vellyn itu ialah 'istri' darinya. maka dari itu dirinya selalu meminta pada Vellyn tetap bersamanya kemana-,mana.

Valyn life's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang