Happy Reading.
Saat ini, Vellyn dan Varez berada ditengah lapangan dengan berhormat melihat bendera. Panas terik yang menyoroti keduanya, mampu membuat Vellyn pusing, apalagi ia belum masuk makanan sedikit pun.
Varez peka akan Vellyn kepanasan, ia menghalangi sinar matahari yang menyinari wajah Vellyn, dengan tangannya. Vellyn menatap Varez dengan tatapan yang sulit diartikan.
"gak usah gr, nanti lo pingsan, gua yang berabe." kata Varez dengan mengalihkan wajahnya, dan kembali menatap bendera. Sedangkan Vellyn tidak menjawab, ia hanya merasakan sakit yang menerjang kepalanya.
Disisi lain, ada teman-teman Varez yang terus bertanya-tanya tentang keberadaan Varez dimana.
"Varez kemana dah?" tanya Kevin pada Gio, sedang sang empu yang ditanya hanya mengedikan bahunya saja sebagai jawaban.
Kevin berdecak kesal, akibat teman yang satunya ini, lama-kelamaan menjadi kembaran Varez. "lama-lama, lo jadi kaya si Varez nih" celetuk Kevin dengan memutakan bola matanya.
Raffa yang mendengar itu sontak ikut berbicara. "ya elah Vin, lo kemana aja? baru nyadar lo, si Gio kaya si Varez? dari dulu mereka berdua emang kayagitu" ujar Raffa dengan panjang lebar.
Saat Kevin hendak menjawab, pembicaraannya terpotong akibat suara Rian yang menggelar memberitahu seluruh siswa/i di kelas.
"Hari-ini-kelas-kita-free" Rian memberitahu seluruhnya dengan memperlambat ucapan dan mengejanya.
"Wehh asekk"
"Mari kita bersenang-senang"
"Musik hey musik"
"Mari kita dangdutan ciwi ciwi"
"Kiw ciwi"
"AYO NYALAIN MUSIKNYA"
Lantas hal itu membuat semuanya bersorak gembira, kapan lagi kan menikmati jam kosong ini? apalagi mereka tidak akan lama lagi duduk dibangku 12.
Kevin dan Rian yang mendengarnya langsung ikut bergabung dengan berkonser diatas meja. Sedangkan Gio yang melihat kelakuan teman-, temannya hanya menggelengkan kepalanya.
~Varez
Terakhir dilihat hari ini pukul 08.30[°Rez lo dimana?
Gio mengirimi pesan lewat ponselnya pada Varez, tetapi nihil, Varez tidak aktif. Terakhir aktif tadi sewaktu jam menunjukkan pukul 08.30, sedangkan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 09.40.
Suasana ditengah lapangan sunyi, hanya ada suara deru napas Vellyn dan Varez, angin yang kencang, serta rumput yang bergoyang dihasilkan oleh angin.
Vellyn merasa sangat pusing, hal itu membuat ia hilang keseimbangannya. Sampai akhirnya ia jatuh pingsan, namun sebelum ia menjatuhkan tubuhnya ke tanah, Varez sudah lebih dulu menahannya.
Varez terkejut ketika melihat Vellyn yang menutup matanya. "Vell bangun" ujar Varez seraya menepuk-nepuk pipi Vellyn dengan pelan. Tidak ada jawaban sedikit pun dari sang empu, akhirnya Varez menggendong tubuh Vellyn dan membawanya ke uks.
Bersamaannya dengan bel istirahat, dimana semua siswa pun sudah keluar dari kelas masing-masing.
"MINGGIR!!" teriakan Varez membuat semua orang menepi kesisi, sebab suasana yang sangat ramai dan ricuh, membuat Varez kesusahan berjalan cepat menuju uks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valyn life's
Teen Fictionperjodohan yang Vellyn duga itu kesengsaraan ini malah sebaliknya, yaitu munculnya KEBAHAGIAAN. ⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Bijaklah dalam membaca. DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA SAYA. "Vell gua kira perjodohan yang berasal dari keluarga...