33. Teman baik

10 1 0
                                    

Haii semua!! Lama banget aku ga update, sorry yaa🥺 soalnya lagi ngestack ceritanya dan lagi bingung buat nerusinnya..

Sejujurnya part ini aku mau endingin tapi dipikir pikir lagi aku harus memecah partnya supaya lebih enak di cerna.

So kalian jangan bosen bacanya yaa..

****

"Shenina, kamu mau bertemu seseorang?" Tanya wanita berpakaian casual dan kacamata itu.

"Hhmmm.." jawabnya ragu.

"Siapa yang paling ingin kamu temui saat ini?" Tanya wanita itu sekali lagi.

"Yoongi.."

"Apakah dia ada disekitaran sini?"

"Aku gak tau dok,"

"Baik, kalau begitu saya tinggal dulu. Kamu bisa tekan tombol ini kalau butuh aku, oke?"

"Baik dok," dan wanita itu memberi senyuman pada Shenina, dibalas baik dengan Shen.

Kondisi Shen jauh membaik di beberapa hari berikutnya, Shen tak butuh lagi obat penenang atau obat tidur untuk mengatasi traumanya, namun ia belum bisa bertemu orang lain, ada rasa malu pada diri sendiri dan merasa akan di kucilkan pada lingkungannya, bahkan Wijaya dan Karina sekalipun tak dapat bertemu putrinya itu, hanya bisa memantau dari hasil jepretan kamera si dokter. Tubuhnya mengalami sedikit perubahan pada pipinya yang kian chubby dan mengggemaskan, tentu saja itu membuat Jimin ingin sekali bertemu.

****

Jk berhasil manarik 30% aset dari Sunwo, memindahkan semua uang ke rekening pribadinya, tentu saja itu atas bantuan orang dalam yang selama ini bekerja sama dengan Dae Ho dan Inha. Yaps itu adalah sekretaris Sunwo sendiri, lamanya bekerja di perusahaan Tuan Park membuatnya mengerti seluk beluk penyimpanan aset bahkan bisa menyentuh uang milik perusahaan, dia juga yang membantu pengalihan anak cabang beberapa waktu lalu, namun sayang belum diketahui Sunwo dan istri saat itu, namun sekarang semuanya telah terbongkar, karena kehilangan aset perusahaan sebanyak 30% adalah hal yang besar dan berpengaruh.

Tentu saja Sunwo tak akan tinggal diam, namun sampai saat ini masih belum bisa diketahui keberadaan Jk dan keluarganya. Yura sudah menyerah akan hal itu, mungkin jika Sunwo membunuh adik laki-lakinya itu maka Yura sudah tidak akan perduli, karena saat ini Shen lah prioritasnya.

****

Kaia dan V tiba dirumah sakit, keadaan rumah sakit menjadi sepi, hanya terlihat Jimin dan Niko yang duduk didepan ruang tunggu.

"Kemana yang lain? Bukannya hari ini Shen udah bisa diajak ketemu?" Tanya V penasaran.

"Hobbi dan RM lagi dikantor polisi, nyokap gue lagi ngurus sesuatu, biadap itu bikin kekacauan diperusahaan bokap." Jawab Jimin.

"Gue gak ngerti sama tuh orang kenapa hidup dipersulit banget." Tambah V.

"Udahlah jangan bahas dia, mumet gue yang ada." Tukas Niko.

"Jim.. maafin gue ya?" Ucap Kaia membuat Jimin menaikan kepalanya.

"Eh Kai, gpp Kai, toh emang semua salah gue kan? Gue pantes kok dapetin semua ini." Jawabnya tersenyum.

"Nggak, lo gak salah sepenuhnya. Gue yang terlalu egois. Kita sama sama bantu Shen bangkit ya?" Kaia mengulurkan kedua tangannya, disambut hangat oleh Jimin sembari berdiri dan memeluk Kaia, mungkin Jimin lah laki-laki pertama yang merasakan hangatnya pelukan Kaia. Kaia merasa Jimin memang butuh dukungan penuh dari orang sekitar saat setelah mendengar semua penjelasan V.

RUMUS FISIKA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang