Malam itu Shen tak langsung pulang, Shen melihat sekumpulan anak-anak sedang bermain bola di lapangan dekat taman, Shen menyempatkan duduk disana sebentar, Shen bersandar menikmati pemandangan itu tak sadar bahwa sepasang bola mata sedang mengamatinya.
Laki-laki itu menatap setiap gerak-gerik Shen, ia hanya terpaku dibalik pohon sembari bersembunyi. Waktu telah menunjukkan pukul 22.43 Shen melihat jam tangannya lalu memutuskan untuk pulang.
Berjalan menuju rumah dimalam yang larut membuat bulu kuduknya merinding dan terus melihat kebelakang seperti ada yang mengikutinya, tak jarang Shen berhenti untuk memastikan langkahnya, namun memang tak ada yang mengikuti gadis itu, gadis itu mempercepat langkahnya dan sedikit berlari, keringatnya mulai keluar dan detak jantungnya mulai bedetak cepat, semakin kencang ia berlari semakin kencang juga suara langkah yang mengikuti, namun saat ia membalikkan badan tak ada satapun orang di belakangnya.
Shen hampir sampai dengan segala kecemasannya tiba-tiba menabrak sesuatu, BUGHH!! "Hehhh." Shen lalu mundur seperti orang ketakutan.
"Siapa lo?"
"Harusnya lo inget gue." Ucap laki-laki yang menutup kepalanya dengan topi membuat setengah wajahnya tertutupi, Shen tak bisa melihat wajahnya ditengah gelapnya malam.
"Minggir!" Shen mendorong pria tersebut dan berlari kencang laki-laki itu hanya tertawa dengan suara yang menakutkan. Shen menjadi sangat panik, berlari sekencang mungkin sampai kantong belanja dari Mini market tadi terjatuh, Shen tak ada waktu lagi untuk mengambilnya lalu tak memperdulikan lagi dan tetap lanjut berlari.
"Ka Nikooo!!! Bukaaaa!" Shen menggedor pintu sangat kencang dan menekan bell berkali-kali, namun tak ada jawaban, saat melihat kearah luar pagar laki-laki itu berada disebrang jalan tepat dibawah lampu jalan yang sangat terang. Terlihat jelas dia tersenyum pada Shen lalu pergi.
"Ka Nikoooo!! Bukaa aku takuttt." Rintih Shen dengan baju yang telah basah oleh keringat dan deru nafas yang tak teratur.
Tak lama Niko keluar membukakan pintu.
"Shen kamu kenapa?"
"Kak Nikoo, tadi ada orang ngikutin aku serem banget kak, dia tau rumah kita." Shen langsung meraih tubuh Niko dan mendekap seerat mungkin. Niko menjadi heran mengapa adiknya pulang-pulang seperti ini, Niko memeriksa semua perkarang rumah bahkan ke jalan tempat Shen melihat pria itu, tak ada apa-apa.
"Gak ada apa-apa Shen, kamu yakin itu orang?"
"Yakin kak, dia ngomong sama aku."
"Dia bilang apa?"
"Dia bilang masa aku gak kenal dia, gimana mau kenal dia nya aja serem wajahnya gak keliatan aku takut banget." Jelas Shen.
"Yaudah ayo masuk, mulai besok kamu kemana-mana harus kakak temenin." Ucap Niko dan membawa Shen masuk lalu mengunci pintu.
Niko membawa Shen masuk kekamar dan memeriksa semua jendela kamar bahkan sampai ke balkon memastikan bahwa adiknya tidur dengan aman.
****
"Gue kangen Jimin deh."
"Emangnya udah gak pernah ketemu?" Tanya Kaia.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMUS FISIKA [tahap revisi]
RomanceMencintai seseorang tidaklah harus memiliki, walaupun kenyantaan itu hanya akan mudah terucap dan susah untuk di lakukan, tapi apapun hal yang dipaksakan akan menuai hasil yang tidak baik, seperti Shenina yang terpaksa bertahan demi cintanya yang me...