20. Pemakaman

18 1 0
                                    

Hari ini memasuki jadwal hari pertama untuk anak kelas 12 ujian, tak terasa dua bulan sudah Shen terbaring koma dirumah sakit. Shen telah pindah kerumah sakit yang di rujuk oleh orang tua Jimin.

Shen juga telah melakukan dua kali operasi setelah operasi pengambilan sumsumnya, namun semuanya tak kunjung membaik, kondisinya semakin buruk, Shen mengalami komplikasi serius akibat anestesi, Shen juga mengalami kerusakan pada tulang belakang dan saraf yang sangat serius.

Dua hari yang lalu Shen mendapat rujukan dari pihak rumah sakit untuk ditangani di salah satu rumah sakit di Swiss. Tapi Jimin lebih memilih rumah sakit rekomendasi dari orang tua Hobbi yang sempat di tawarkan pada Jimin waktu itu. Jimin akan pergi bersama Shen dan Yoongi setelah mereka menyelesaikan ujiannya empat hari mendatang.

Tak ada pilihan lain, orang tua Shen tak kunjung bisa dihubungi bahkan Niko juga. Yoongi yang sudah kehabisan akal langsung menyetujui saran dari Jimin tersebut. Tak ada yang lebih penting dari nyawa Shen saat ini. Mereka terus di monitor oleh orang tua Jimin dan Hobbi. Tak heran jika orang tua Hobbi menyanggupi itu semua, bukan hal yang sulit untuk mereka jika membantu Shen.

Disisi lain keadaan Lyra semakin parah, pendonoran itu tak sepenuhnya berjalan baik, sel darah merah yang diberikan Shen pada Lyra kembali terkontaminasi dengan sel kanker, keadaanya semakin memburuk. Itulah informasi yang didapat Yoongi tadi malam. Sementara orang tua Lyra telah kehabisan biaya untuk pengobatan Lyra yang sangat mahal.

"Mah pa, Doain aku bisa ujian dengan tenang ya pa, tolong jagain Shen." Pinta Jimin sesaat sebelum berangkat kesekolah.

Orang tua Jimin telah pulang dari sebulan yang lalu dari luar negeri, mereka pulang khusus untuk membantu Jimin dalam menangani Shen. Bahkan orang tua Jimin juga telah berkomunikasi dengan orang tua Hobbi untuk bekerja sama mencari informasi tentang keberadaan orang tua Shen yang tak kunjung bisa di hubungi.

"Kamu tenang aja, ujian dengan baik dan buat mama papa dan Shen bangga. Oke?" Mama Jimin memeluk Jimin.

"Maa, Jimin gatau Jimin kaya apa kalau gada mama sama papa disini. Jimin udah kebingungan banget ma."

"Kami selalu ada untuk kamu sayang."

"Makasih ma, Jimin berangkat kesekolah dulu."

Lalu Jimin pergi meninggalkan rumah sakit dan berangkat kesekolah menjalani ujian hari pertama.

****

Kilas balik

Jimin sempat mendatangi pihak sekolah dan menanyakan soal bagaimana waktu itu pihak sekolah bisa menghubungi orang tua Shen, namun Jimin tekejut. Bahwasanya pihak sekolah tak pernah sama sekali menghubungi orang tua Shen saat pemanggilan atas masalah Shen dengan bu Lia, bahkan pihak sekolah tak mempunyai akses untuk itu. Jimin yang tekejut pun tak habis pikir bagaimana itu bisa terjadi.

"Yoon, kemarin gue tanya sama pihak sekolah tentang mereka yang manggil orang tua Shen waktu bermasalah sama bu Lia, dan lo tau apa? Ternyata mereka sama sekali gak pernah menghubungi orang tua Shen." Ucap Jimin serius. Wajah Yoongi memerah seketika, itu terlihat jelas karena kulit Yoongi yang sangat putih.

"Maksud lo?" Yoongi berpura-pura tidak paham.

"Iya jadi bukan pihak sekolah yang telpon orang tua Shen. Gue jadi bingung. Sebenernya gimana sih keadaan keluarga Shen, cuma Shen satu satunya yang tau bagaimana keluarganya." Ungkap Jimin. Yoongi tak menjawab hal itu. Yoongi hanya terdiam terpaku dan tak tau harus menjawab apa.

RUMUS FISIKA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang