28. Putri Kerjaaan

14 1 0
                                    

Niko menyusul Shen setelah Yoongi keluar, bagaimana pun masalah ini harus terpecahkan secepatnya, Niko tak mau jika waktu cuti nya sudah habis tapi hati adiknya itu belum juga membaik soal permasalahan keluarga mereka.

"Shen, ka Niko boleh masuk?" Tanya Niko hati-hati.

"Boleh," Niko tersenyum lebar mendapati adiknya itu telah melunakan hatinya, Niko tau Yoongi selalu bisa membuat Shen lebih tenang dengan seribu caranya. Niko menekan gagang pintu lalu melihat Shen cukup lama berbaring diatas tempat tidur, sejak Shen melalui masa keritisnya, Shen lebih banyak berbaring sepanjang hidupnya karena punggungnya yang masih nyeri, serta saraf nya belum sepenuhnya pulih, itu menyisakan sakit pada dirinya yang harus ia tanggung seumur hidup.

"Kakak boleh ngomong?" Niko mencoba mendekatinya.

"Aku egois ya Niko?"

"Engga, kamu cuma belum bisa terima keadaan."

"Ka Niko?"

"Iyaa?" Niko duduk disamping adiknya yang kini bersandar pada besi tempat tidur.

"Maaf aku tadi ninggalin kalian gitu aja, aku cuma kaget denger penjelasan papa,"

"Iya ka Niko ngerti, Shen.. maafin mama papa ya? Mereka cuma ngelakuin hal terbaik untuk kita berdua, dengan cara ya ka Niko juga gabisa benerin, tapi kehilangan satu putri dan disaat perusahaan down ditambah mama yang depresi itu bukan hal yang mudah buat mereka waktu itu, hal itu menjadi trauma yang mendalam untuk mama papa, kamu juga gak boleh lupa kalau mereka seperti itu karena gamau kita menjadi Leon selanjutnya,"

"Tapi ka Niko tau aku gak butuh ini semua, aku cuma butuh kalian,"

"Oke gini, ka Niko akan mempercepat kuliah ka Niko supaya kamu gak sendirian lagi, oke?"

"Aku mau kalian semua," kini mata itu mulai timbul buliran air yang sekarang akan terjatuh ke pipi lembutnya.

"Mama akan stay disini untuk kamu, kasih mama beberpa bulan untuk mengurus semua pekerjaan mama," siapa sangka Karina dan Wijaya mendengar semua keluh kesah Shen dari balik pintu yang tak tertutup rapat.

"Maa," ucap Niko serempak bersama Shen.

"Mama tau membesarkan kalian tak cukup semata mata karna uang, tapi kalian harus tau apa yang mama dan papa lakuin ini baik untuk masa depan kalian agar kalian mendapat kehidupan dan pendidikan yang terbaik. Mama janji setelah mama selesai kan pekerjaan mama, mama akan stay disini sama kamu,"

"Are you serious, ma?"

"Of course,"

"Thank you and love you, sorry for my childish behavior, i just feel lonely," air mata itu kembali tumpah dipelukan Karina.

"I know, lets make a new journey with me honey,"

"Ma, i love you."

"You know im too."

"Can i join you guys?" Ucap papa Shen.

"Sure!" Balas Shen dengan senyuman hangat.

Niko bahagia melihat pemandangan ini, harusnya ini terjadi lebih awal, namun karena banyaknya urusan kedua orang tuanya membuat hal ini selalu tertunda. Sewaktu Niko masih SMP, Karina dan Wijaya telah memberi tau Niko soal ini, saat itu Shen masih Sd, tidak akan mengerti jika dijelaskan hal seperti ini, apalagi dengan sifatnya yang keras dan egois, dan sampai sekarang sifat itu masih dominan pada dirinya. Tapi syukurlah dengan ada nya Yoongi membuat keras nya Shen sedikit demi sedikit meluntur. Sama seperti saat Jimin mati-matian membujuk Shen agar memaafkannya, lagi dan lagi hanya Yoongi yang dapat melunakannya.

RUMUS FISIKA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang