52. Bonus part

19 1 0
                                    

Setelah hari pernikahannya Shen dan Jimin berlibur ke Korea, mereka berbulan madu disana.

Jimin yang masih sibuk dengan laptopnya membuat Shen kesal.

"Jim, ni anggurin banget nih akunya?" Ucap Shen menyindir suaminya. Jimin tak bergeming, melainkan tetap fokus pada kerjaannya.

Karena Shen bosan menunggu Jimin akhirnya Shen juga membuka laptopnya dan membuka kerjaan yang sempat tertinggal lalu mulai mengerjakannya.

Keduanya tampak sibuk hingga 2 jam setelahnya.

Jimin mendekati Shen yang tengah sibuk dengan laptopnya dan bersandar pada dashboard kasur.

"Heei jangan kerja terus." Jimin menarik kacamata Shen, ya sekarang Shen sudah minus 2 akibat matanya yang selalu didepan layar komputer.

"Sana ih, tadi aja istrinya manggil gak didengerin!" Ucap Shen mempoutkan bibirnya.

"Gemesin banget siikk!!!" Jimin mencium pipinya, dan Shen bersemu karenanya. Bagaikan ada kupu-kupu didalam perutnya yang berterbangan membuatnya geli.

Jangan heran, memang Jimin dan Shen belum melakukan apa-apa sampai saat ini. Mereka memang sengaja menunggu agar lebih siap.

Saat Jimin hendak mencium bibir Shen, Shen memundurkan wajahnya.

"Hei, kenapa?"

"Hah, hah hmm aku belum siap." Shen menjadi gugup dan berkeringat.

"Hmm okay, gpp masih banyak waktu." Jimin lalu melepas rangkulannya pada pundak istrinya lalu berbaring menuju mimpinya.

Shen melihat Jimin yang menutup matanya seolah tidur menjadi merasa bersalah.

Shenina POV.

Kenapa kalo sama Yoongi kek gue banget yang nakal, tapi kalo sama Jimin nyali gue ciut banget, padahal gue pasti lebih dominan dibanding Jimin, karna Jimin kan kayanya lembut banget, pasti kualahan sama gue. Tapi aaahhh gatau deh!

Shenine POV end.

Akhirnya Shen pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya, ntah untuk apa padahal ia telah melalukannya tadi.

Dan menuju lemari lalu mencari baju yang mungkin akan membuatnya telihat sexy dimata Jimin.

Setelah memakainya Shen duduk di meja kerja Jimin lalu kembali mengerjakan kerjaannya yang belum rampung tadi, sementara Jimin mungkin sudah sampai di mimpinya.

"Kasian banget laki gue." Shenina bicara sendiri menatap Jimin seolah tidur nyenyak.

"Gpp Shen, aku bakal nungguin sampai kamu siap." Tiba-tiba suara laki-laki itu terdengar. Dan ya ternyata dia belum tidur.

"Eh kamu belum tidur?"

"Gimana mau tidur kamunya grasak grusuk mulu dari tadi."

"Hehe maap."

"Mau minum ga?" Tanya Jimin.

"Boleh."

Jimin mengambil wine didalam kulkas lalu memutuskan untuk movie night sambil meminum wine.

"Berat banget kayanya pala Jim."

"Baru segitu doang." Perlu di ketahui Jimin adalah pemabuk handal, maka ia takan tumbang jika minum satu botol wine, apalagi ini bagi dua dengan istrinya.

"Udah lama ga minum." Balas Shen.

"Yaudah tidur gih."

"Bentar lagi deh."

"Btw kamu kenapa pake baju kaya gini?" Shen memakai baju terbuka, bahkan sangat transparan dan Jimin bisa melihat pad dan bra Shen dari luar.

"Gpp, gerah aja."

RUMUS FISIKA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang