Udah nyampe part 40 nih, gimana nih udah sampe sini? Bosen ga? Mudah mudahan gak deh ya, atau kepanjangan part ga sih? Yaudahlah yang suka tetap tolong support kalian yaahh!! Luv💜💜💜💜
****
Hari ini setelah berperang bathin selama seminggu Jungkook akhirnya memberanikan diri untuk pindah ke rumah yang ia cari dua minggu lalu, padahal rumah itu telah siap sejak minggu lalu namun ia masih ragu untuk pindah dikarenakan penjaga itu semakin hari semakin banyak membuat Jk takan leluasa pergi kemanapun apalagi ia pindah untuk menghindari Yoongi, namun perkiraannya salah, Yoongi lebih pintar darinya.
"Apa semuanya aman?" Tanya Jk pada asistennya.
"Aman Tuan, Yoongi tidak akan tahu bahwa kita pindah kesini." Jelasnya.
"Good. Sekarang pergilah aku ingin beristirahat."
"Baik Tuan."
Jk tidak tinggal dirumah yang ia cari waktu pertama kali ingin pindah, walaupun ia sangat ingin rumah itu namun ia tau ia takan betah disana, maka Jk mencoba mengelabui Yoongi seolah-olah pindah kerumah itu padahal ia memilih tempat lain. Dan harusnya Jk lebih teliti, disaat ia pindah penjaga itu tak tersisa satupun bagikan menghilang di telan bumi, bukankah mereka tak tau hari apa Jk akan pindah? Lalu kemana mereka?
****
"Apa tidak ada jalan lain dok?"
"Tidak ada, janinnya tidak akan berkembang baik, kalian tau itu beresiko untuk ibunya."
"Apapun yang terbaik kami mengikut saja dok." Ucap Jimin membuat Shen terperangah.
"Kamu bilang kamu mau pertahankan anak ini?!"
"Sebentar dok, kami harus merundingkan masalah ini dulu. Besok aku akan beri keputusannya."
"Baik, silahkan." Dokter itu mempersilahkan mereka berdua keluar.
"Jimin tunggu!"
"Kita bahas dihotel."
"Jiminnn!!!"
"Apalagi sih Shen?" Shen menarik kasar tangan Jimin membuat Jimin terhenti.
"Kenapa kamu menjadi berubah pikiran? Bukannya awalnya kamu yang mau bayi ini dipertahankan?"
"Shen denger, kehamilan kamu ini sangat bahaya untuk kesehatan kamu, bahkan kamu belum tentu bisa hamil lagi setelah ini, aku memang mau anak ini, tapi aku juga mau anak dari kamu."
"Ternyata kamu lebih egois dari yang aku kira ya!" Shen pergi sembari menghempas tangan Jimin yang ia genggam.
Seminggu ini Jimin dan Shen rutin mengunjungi rumah sakit dikarenakan kehamilan Shen mengalami gangguan serius. Sel sperma yang secara kebetulan itu menjadi janin dalam rahim Shen tumbuh diluar rahim, ya Shen mengalami kehamilan ektopik dimana kehamilan terjadi diluar tuba falopi. Kondisi ini menyebabkan perdarahan dari vagina dan nyeri hebat di panggul atau perut bawah. Kehamilan ektopik harus segera ditangani karena dapat berbahaya, dan janin juga tidak akan berkembang dengan normal. Itulah mengapa Shen mengalami pendarahan mulai dari ringan ke berat hingga membuat mereka rutin ke rumah sakit.
Sampai di hotel Shen dan Jimin disambut oleh Rm dan Hobbi yang khawatir.
"Jim, kenapa muka lo begitu?" Tanya Hobbi.
"Gatau, tanya aja nih sama cewe keras kepala." Balasnya lalu tetap berjalan masuk kedalam kamarnya dan meninggalkan Shen yang tangannya di tahan oleh Hobbi.
"Ayo bicara sebentar? Boleh kan?" Tanyanya lembut. Lalu Shen mengangguk. Dan Rm pun menyusul Jimin kekamarnya. Mereka seolah berbagi tugas.
"Ayo duduk dulu." Ucap Hobbi menarik sebuah kursi besi di balkon kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMUS FISIKA [tahap revisi]
RomanceMencintai seseorang tidaklah harus memiliki, walaupun kenyantaan itu hanya akan mudah terucap dan susah untuk di lakukan, tapi apapun hal yang dipaksakan akan menuai hasil yang tidak baik, seperti Shenina yang terpaksa bertahan demi cintanya yang me...