Hallo semuanya 🙌
Apa kabar? Semoga sehat selalu dan tetap semangat yaa
Otak masih aman yaa? 😌
Menurut kalian bener ga sih kalo Ashila itu di bunuh sama Farel?
🤔Menurut kalian apa isi almari hitam milik Leo? 👀
Kangen tante Rosa ngga?? 🙂
Masih penasaran kan sama rahasia-rahasia di dalamnya? 🧐
HAPPY READING GUYS 🤗
*****
Veo merebahkan tubuhnya di kasur dengan mata yang terpejam. Ia kembali teringat cerita Devan yang kehilangan adik kandungnya. Betapa tega sekali sampai di buang. Veo bisa membayangkan betapa hancurnya hati pemuda itu.
Belum pernah melihat wajahnya sama sekali sejak terlahir di dunia ini. Apakah gadis itu masih hidup? Jika dia bersekolah pasti seumuran dengannya.
Walaupun baru pertama kalinya bertemu, tetapi Devan sangat humble dan peduli. Tidak pernah sebelumnya Veo langsung menceritakan masa lalunya ke sembarang orang selain Arlan dan Kevin.
Tetapi Devan menurutnya berbeda, ia dan Devan sama-sama kehilangan orang yang berarti dalam hidupnya.
Drrt drrt
Veo membuka matanya. Tangannya meraih ponsel di atas nakas sebelahnya. Ternyata panggilan dari Rosa, mamanya. Veo hanya memandangi layar ponselnya.
Setelah berpikir sejenak, ia langsung mengangkatnya. Ini merupakan kedua kalinya Veo menerima panggilan dari mamanya semenjak berangkat ke Belanda.
"Halo,"
"Halo sayang, udah pulang?" tanya mamanya.
Veo hanya diam tak menjawab. Ia berpikiran pasti mamanya diberi tahu oleh Farel.
"Udah,"
"Papa cerita ke mama kalo ketemu sama temennya dan ajak kamu," jelasnya.
Veo mengangguk paham. Perlahan ia bangun dan bersandar di head board. Ia bisa mendengar mamanya bercerita tentang butik dan juga kehidupan sehari-harinya di sana.
"Mama udah makan?" tanya Veo menyela pembicaraan mamanya.
Rosa langsung terdiam setelah mendengar Veo bertanya kepadanya. Ini adalah pertama kalinya Veo menanyainya sejak ia berada di Belanda.
"Udah sayang," jawab Rosa.
Keduanya terdiam beberapa detik. Canggung? Pasti. Apalagi ini pertama kalinya juga Veo bertanya perihal makan kepada mamanya semenjak berada di Belanda.
"Semangat ya nak buat lomba basketnya nanti, pasti juara. Kamu juga harus jaga kesehatan, jangan sampe telat makan ya. Mama tutup ya. Good night, sayang," pamitnya lalu mengakhiri panggilan.
Pip
Veo menatap layar ponselnya. "Too ma."
Veo meletakkan kembali ponselnya di atas nakas dan beranjak tidur.
*****
Di hari minggu malam ini, Veo memutuskan untuk pergi ke markas untuk membahas geng motor yang mengejar anggotanya saat mengepung Leo dan Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret & Truth [END]
Teen FictionSebuah rahasia akan terungkap oleh kebenaran yang sesungguhnya. Tidak mungkin rahasia akan terkubur selamanya. Baik buruknya rahasia, senang sedihnya rahasia akan terbongkar di kemudian hari. Cerita ini bukanlah tentang kisah cinta yang menyedihkan...