ENAM PULUH ENAM

222 103 458
                                    

Hallo Semuanya 🙌

Apa kabar? Semoga sehat selalu dan tetap semangat yaa ✨

Part apa sih yang bikin kalian kesel banget/emosi banget? 🔥

Tebak! Siapa kakak kandung Dira sebenarnya? 🧐

Kepoin terus ya sosial mediaku, banyak spoiler" di sana. Semua nama akunnya Deana_Dey 🤗

Masih penasaran kan kelanjutan ceritanya? 👀

HAPPY READING

*****

Veo meletakkan alat tulisnya. Panggilan sang mama membuatnya keluar dari kamarnya. Panggilan untuk makan malam.

Veo melihat kedua orang tuanya menunggunya. Ia tersenyum tipis lalu duduk di hadapan Rosa, sang mama.

"Mau lauk apa, sayang?" tanya Rosa.

Veo tersenyum tipis. "Veo bisa ambil sendiri, ma."

Rosa yang mengerti langsung memberikan piring yang berisi nasi itu kepada Veo. Apakah Rosa sedih? Tentu tidak. Ia tahu Veo belum terbiasa dan juga tidak terlalu suka di manjakan.

Farel yang melihat keduanya hanya mampu mengulas senyum. Ia juga sangat bahagia atas kebahagiaan kecil seperti ini.

"Veo," panggil Farel.

Veo yang di panggil hanya menoleh. Mulutnya tetap mengunyah makanan.

"Papa udah dapet info dari om Andre," ucap Farel.

Veo meneguk air putihnya. "Serius, pa?"

Farel mengangguk sebagai jawaban. "Abis makan papa ceritain ke kamu."

Veo tersenyum dan mengangguk dengan sangat antusias. Ia memang sangat berharap sang papa membantunya. Dan akhirnya di kabulkan permohonannya.

Entah kenapa dirinya sangat ingin dan penasaran dengan adik kandungnya Devan.

*****

Veo masuk ke ruang kerja Farel. Farel yang menyuruh tentunya. Papanya itu sudah berjanji akan menceritakan sosok adik kandung sahabatnya, Devan.

"Gimana, pa?"

Farel duduk kursi kerjanya. Tangan kanannya fokus menggerakkan mouse komputernya. Pandangan matanya tetap fokus ke Veo.

"Kamu udah di ceritain Devan?" tanya Farel.

Farel mengangguk. "Udah. Tapi ngga tau itu sebagian atau keseluruhan."

"Ada satu hal yang terlewatkan."

Veo mengernyit bingung dengan pernyataan sang papa.

Farel bangkit dari duduknya dan memilih duduk di hadapan Veo.

"Nama adik kandung Devan."

Veo semakin bingung. Ia mengelak. "Tapi Devan nggak cerita soal itu."

Farel mengangguk. "Karena Devan nggak tau."

"So?"

Farel tersenyum. "Sebenarnya adik kandung Devan udah di kasih nama. Dan nama itu di tulis di kertas kecil yang di selipin di selimutnya waktu di buang."

Veo membelalakkan matanya tak percaya dengan penjelasan sang papa.

"Kamu tau siapa namanya?"

Veo menggeleng pelan. Rasa ingin tahunya semakin besar.

Secret & Truth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang