Secret & Truth [END]

EMPAT PULUH ENAM

Hallo Semuanya 🙌

Apa kabar? Semoga sehat selalu dan tetap semangat yaa ✨

Gimana perasaan kalian ketika Alexa ngaku sendiri tentang dirinya? 🤔

Pengen ga sih liat Leo sama Dira akur? 😌

Menurut kalian, kenapa Leo nyimpen box hitam pake di kunci segala? 🧐

Masih penasaran kan kelanjutan ceritanya? 👀

HAPPY READING

*****

Leo mengerti saat ini mengapa AlkalinZe sangat penasaran dengan Alleos, terutama dirinya. Karena ini ada hubungannya dengan foto Bondan bersamanya di hari itu.

Ia baru tahu jika Bondan adalah ketua AlkalinZe. Leo pikir Bondan hanyalah pemuda yang terlahir dari keluarga terpandang. Dulu ia sangat iri dengan apa yang di miliki oleh Bondan.

"El," panggil Jake.

Jake langsung duduk di sebelah Leo.

"Apa?" tanya Leo.

Jake menepuk pundak Leo. "Lo mikirin apa sih?"

Jake sedari tadi memang memperhatikan Leo yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

Leo membuang puntung rokoknya.

"Kenapa gue baru tau kalo Bondan adalah ketua AlkalinZe dulunya?" tanya Leo yang masih tidak percaya.

Bryan yang mendengar ucapan Leo ikut bergabung dan duduk di hadapan Leo.

"Itu karena lo dulu temenan baik sama dia. Bisa juga dia enggan cerita ke lo soal AlkalinZe," terang Bryan.

Leo mengusap kepalanya frustasi.

"Arrgghh."

Leo menghela napasnya, berusaha meredakan emosinya. Lalu ia meminum kolanya.

"Undangannya udah lo kasih ke Dira?" tanya Bara memastikan.

Leo mengangguk sebagai jawaban.

"Lo udah pasti sama perjanjian itu?" tanya Jake yang juga memastikan.

Leo bangkit dari duduknya dan menatap Jake penuh keyakinan.

"Udah."

Setelah mengucapkan hal itu, Leo masuk ke dalam kamarnya.

"Gue ga yakin Leo bakal menang dalam situasi kayak gini," keluh Rafael.

"Gue juga," timpal Bima.

Jake mengusap wajahnya. Perlahan ia memejamkan matanya sejenak.

"Perjanjian tertulis yang El buat bukan main-main," ucap Jake.

Bryan yang mendengar segala keluh kesah teman-temannya hanya bisa tersenyum kecut. Perasaannya sangat berkecamuk.

Jake juga tidak menyangka bila Leo akan mengajak balapan Veo. Ia sangat takut kejadian hari itu terulang kembali.

*****

Veo malam ini berada di basecamp. Ia duduk di sofa rooftop. Hampir lima menit ia hanya membolak-balikkan undangan ini. Mendengar kata balapan ini merupakan pertama kalinya.