Leo menyesap rokoknya. Ia dan anggotanya duduk di motor masing-masing, menunggu kedatangan AlkalinZe.
Leo membuang puntung rokoknya. Ia turun dari motornya.
"El," panggil Jake lalu turun dari motornya dan menghampiri Leo.
Leo menoleh ke belakang. "Apa?"
Jake menepuk pundak Leo. Ia menatap mata Leo yang penuh rasa khawatir dan juga semangat secara bersamaan.
"Fighting."
Selang beberapa menit, Alleos mendengar suara motor. Mereka menduga itu adalah AlkalinZe. Semua anggota Alleos turun dari motornya, menghampiri Leo yang berdiri di tengah jalan bersama Jake.
Seketika Leo terkejut. Raut wajahnya berubah tajam. Ia mengepalkan tangannya. Ternyata adiknya ikut menonton pertandingan balapan ini.
Ini kah yang di namakan Bryan bahwa Dira dan Veo dekat karena rasa penasara
Leo melihat AlkalinZe turun dari motornya, begitu juga dua gadis yang ada di dalam mobil Brio warna merah.
Leo menatap remeh Veo.
"Selamat datang, AlkalinZe," ucap Leo menyambut mereka.
Veo menyeringai lalu berdiri tepat di hadapan Leo. Ia menepuk pundak pemuda itu.
"Semangat."
Ucapan yang membuat Leo membeku di tempat. Bukannya membuatnya semangat, malah menjadi boomerang untuknya.
Jake yang melihat hal itu, langsung menengahi keduanya.
"Siap-siap, lima menit lagi."
Leo dan Veo segera naik ke motornya masing-masing lalu berada di garis start.
Leo membuka kaca helmnya. Ia menoleh ke samping, menoleh ke Veo yang fokus menatap ke depan.
"Ga nyangka gue, lo jadi ketua AlkalinZe," ucap Leo.
Veo yang mendengar hal itu langsung menoleh ke Leo.
"Ga nyangka gue, lo buat perjanjian itu," balik Veo.
Pandangan merek kembali fokus ke depan ketika Jake berdiri di tengah-tengah mereka dengan membawa kain hitam yang di angkat tinggi.
Perlahan, bendera itu Jake jatuhkan. Kedua remaja itu menginjak pedal gas nya degan kecepatan di atas rata-rata.
Jalan Agro yang semula sepi, kini kembali ramai seperti dulu.
*****
Dira melihat dua ketua yang saling berebut posisi pertama. Jake memberitahu ada tiga putaran dalam pertandingan balapan ini.
Dirinya sangat tidak mengerti kenapa kakaknya mengadakan balapan seperti ini.
"Dir," panggil Elly.
Dira hanya menoleh.
"Menurut lo siapa yang bakal menang?" tanya Carla penasaran.
Satu pemuda yang duduk di atas motor mendengar percakapan tiga gadis itu. Perlahan ia turun dari motornya dan menghampiri mereka.
"Veo yang bakal menang."
Dira sontak menoleh ke belakang. Pemuda itu tersenyum tipis.
"Gue Devan, temennya Veo. Veo cerita ke gue soal ini. Karena gue penasaran, akhirnya ikut," terangnya.
Dira dan kedua sahabatnya hanya saling pandang lalu mengangguk sebagai jawaban.
Pandangan Dira kembali terpusat pada garis finish. Ia berharap Veo akan menang. Dengan begitu, Veo bisa bertanya lebih hubungan Alleos dengan Bondan di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret & Truth [END]
Teen FictionSebuah rahasia akan terungkap oleh kebenaran yang sesungguhnya. Tidak mungkin rahasia akan terkubur selamanya. Baik buruknya rahasia, senang sedihnya rahasia akan terbongkar di kemudian hari. Cerita ini bukanlah tentang kisah cinta yang menyedihkan...