Hallo Semuanya 🙌
Apa kabar? Semoga sehat selalu dan tetap semangat yaa ✨
Gimana sih reaksi kalian setelah tau kalo Leo itu bukan kakak kandung Dira? 😕
Liat Leo sama Dira rukun, kalian seneng apa sedih sih? 👀
Ada yang mau di sampaikan ke Veo, Leo atau Dira ngga? Comment ya kalo ada 😊
Masih penasaran kan kelanjutan ceritanya? 👀
HAPPY READING
*****
Hari ini Dira memutuskan untuk masuk sekolah. Mengingat ibunya juga sudah sadar, tetapi tubuhnya perlu istirahat total.
Hari kemarin juga teman sekelasnya dan bu Evana datang untuk menjenguk.
Sudah dua hari ini setelah Mirah di pindahkan ke ruang perawatan intensif. Mirah juga sudah membuka matanya dua hari ini.
Walaupun hati dira masih sakit mengingat hari itu, tetapi ia berusaha untuk bersikap seperti biasanya.
Dira memandangi sang ibu yang masih terpejam. Perlahan ia berjalan mendekat dan menggenggam tangan yang tampak pucat itu.
"Dira berangkat sekolah dulu," pamitnya.
Pandangannya beralih ke Leo yang masih tertidur di sofa panjang. Sikap Leo satu minggu ini membuat Dira tak percaya.
Pasalnya pemuda itu, bersikap baik dan perhatian kepadanya. Entah ini karena akhir dari semuanya atau rasa penyesalannya.
Dira mengambil selimut tebalnya lalu menyelimuti pemuda itu.
Baru saja Dira akan melangkahkan kakinya, tangannya di tahan oleh Leo.
"Gue anter."
Dira membelalakkan matanya. Apakah penglihatannya bermasalah? Ternyata Leo sudah bangun.
Dira melepaskan tangannya dan menatap Leo. "Nggak usah. Gue naik angkot."
Leo bangun lalu bersandar di sofa. Tangannya bersendekap dada dan juga bareface nya yang menambah kesan cool.
"Gue juga mau sekolah," ungkap Leo.
Sekolah? Apakah Dira tidak salah dengar? Dalam hati, ia juga mengkhawatirkan nilai-nilai Leo. Apalagi sebentar lagi ujian kelulusan.
Di tambah apa yang akan terjadi nanti pada pemuda itu setelah ia melaporkannya pada polisi. Dira menepis semua pikiran itu.
"Jake yang jagain ibu. Ntar dia kesini."
Dira menaikkan sebelah alisnya. Baru saja ia akan berceloteh, sudah di jawab dulu oleh Leo.
Leo bergegas mandi. Sedangkan Dira mau tidak mau harus menunggu. Ada benarnya juga berangkat bersama Leo, jika naik angkot pasti harus menunggu kisaran 10-15 menit.
"Ayo."
Dira menatap Leo yang sudah rapi dengan seragamnya. Rambut basah acak-acakan yang di biarkan. Jaket hitam yang melekat pas di tubuhnya. Dasi yang sengaja di kendurkan dan juga seragam yang di keluarkan.
Sungguh Leo memang setampan itu di kalangan gadis SMA.
*****
Jalanan kota Bandung pagi ini lumayan macet. Mungkin karena Dira harus mengambil buku pelajaran di rumah jadi macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret & Truth [END]
Teen FictionSebuah rahasia akan terungkap oleh kebenaran yang sesungguhnya. Tidak mungkin rahasia akan terkubur selamanya. Baik buruknya rahasia, senang sedihnya rahasia akan terbongkar di kemudian hari. Cerita ini bukanlah tentang kisah cinta yang menyedihkan...