Jangan lupa vote sebelum membaca ya chingu🌻
Ini penting banget, ayuk vote yuk🌹
~𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~
Jake berhenti menulis tapi perhatiannya masih tertuju ke soal yang ada di buku tebalnya, dia menggoyangkan bolpoinnya kesana-kemari selagi berpikir. Beberapa detik memahami, dia merasa bosan. Dia pun menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi lalu mengalihkan pandangan ke jendela.
Sejak pagi langit bersinar cerah, menyinari lapangan sekolahnya yang begitu luas, terdapat banyak murid lalu-lalang di sana, mengisi seluruh koridor serta lobi, berbincang dan bercanda gurau, berbeda dengan suasana hati Jake yang sangat muram.
Angin berhembus menerbangkan rambutnya, dia masih menggoyangkan bolpoinnya di atas meja. Keterdiamannya itu berakhir ketika pundaknya ditepuk dua kali dari belakang. Dia menoleh sekilas lalu kembali menyandarkan punggungnya.
"Ngelamunin apa sih lo? Urusan Yedam kemarin?" Sunghoon bertanya selagi menopang dagu di satu tangan.
Jake tidak menjawab, lebih tepatnya malas menjawab. Di sekolah, Jake terkenal badboy yang pendiam, dia hanya berbicara pada orang yang dikenalnya. Jika ada yang mengusiknya saja sifat aslinya keluar dengan memberi pelajaran yang tidak akan terlupakan. Tapi Jake juga sering mengerjai orang-orang saat ingin melakukannya. Untuk saat ini, dia tidak ingin melakukan apa pun.
"Jake!" Gadis cantik berambut panjang super ceria dengan lesung pipi di kedua pipinya muncul dari pintu kelas, berjalan mendekati Jake yang juga menyunggingkan senyum tipis. Gadis itu semakin mengembangkan bibir tatkala menyodorkan sebuah kotak kecil berbalut pita yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya. "Selamat ulang tahun."
Senyum tipis Jake perlahan memudar, pandangannya menurun ke kotak hadiah tersebut, memandang tanpa ekspresi.
Chery ikut melunturkan senyumnya melihat respons Jake, melirik Sunghoon sejenak kemudian duduk di depan meja Jake. "Aku tahu, hari ini buruk untuk kamu. Tapi kamu harus lupain kenyataan itu. There will be better days."
Sorot Jake masih datar, dia tidak lagi menatap Chery, lanjut menulis tanpa menggubris keberadaan gadis itu.
"Jake, plis. Jangan benci diri kamu sendiri."
"Gue gak benci siapa pun, Cher. Gue cuma posisiin diri gue di tempat seharusnya."
"Kamu mau posisiin dimana lagi? Kamu udah salah tempat, Jake. Stop ngelakuin itu, stop ngerasa bersalah."
Kali ini Jake menatap Chery sepenuhnya. Jung Chery, gadis cantik putih bersih yang sangat manis, yang merupakan pacarnya sejak lima bulan lalu. Gadis itu cukup cerewet jika Jake tidak sengaja menghilangkan barang pemberiannya, seperti hoodie merah yang dibuang Minji kemarin.
"Ayo buka hadiah aku." Chery menyodorkan kotak hadiahnya. Raut Jake menyatakan keberatan dan tidak ingin. "Ini bukan bom, Jake Shim. Kamu tinggal buka terus ambil hadiahnya."
"Nggak, Cher. Gue gak bisa."
"Tapi ini khusus untuk kamu."
"Gak bisa, Chery."
"Jake—"
"Kalau Jake gak mau jangan dipaksa," potong Sunghoon di belakang Jake yang sejak tadi memperhatikan.
"Hoon, ini aku siapin sepenuh hati. Masa ditolak?"
"Yang lain pasti gue terima. Tapi kalau yang itu, gue gak bisa." Jake menatap mata Chery seolah-olah menyalurkan permintaan maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealova✓
FanfictionShim Jake, cowok jenius yang paling perfeksionis dalam segala hal. Cerdas, tampan, dan keras kepala. Sifat angkuh dan kenakalannya menjadi nilai minus dari dirinya. Kim Minji, gadis berusia 17 tahun yang menjadi pembantu di rumah keluarga Shim. Dia...