²⁰. duapuluh

3.7K 969 154
                                    

Alangkah baiknya kalau kalian vote sebelum membaca, lalu tinggalkan jejak dengan komen ya, biar Jake sama Minji makin seneng liatnya💃

Mereka juga iri liat work sebelah, pengen adain QnA juga. Iya gak Jake?

~𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~




Satu jam terlewati dan selama satu jam itu pula Minji terjebak dalam situasi 'tidak menyenangkan' sepanjang masa. Betapa tidak? Dia tidak bisa berkutik ketika Chery, memintanya bergabung dalam 'tugas kelompok' mereka.

Ya, Chery, Sunghoon, dan teman mereka yang lain datang ke rumah Jake, lalu Minji yang dijadikan budak pembawa makanan dan minuman. Chery, gadis itu tidak mau memahami Minji yang tidak ingin bergabung dengan mereka, dia terus memaksa Minji ikut serta duduk di antara mereka.

Sementara Jake, entah apa yang terbentur di kepalanya, sejak tadi dia hanya diam tanpa berusaha mengolok Minji seperti biasanya.

"Jangan malu-malu, dong." Chery menyuapkan sepotong bolu cokelat kepada Minji, membuat Minji meringis, dan mengunyah lambat.

"Cher, Minji gak terlalu suka cokelat," tegur Sunghoon.

"Tau kali, Hoon. Tapi gue suka cokelat. Nggak papa kan, Ji?" Cengirannya tampak manis, mengalahkan permen kapas extra gula.

Minji hanya tersenyum kecil. Jake yang sedang menulis melirik gadis itu sekilas. Hanya sekilas, setelah itu dia lanjut mengobrol dengan teman-temannya untuk membahas tugas.

Atensi Jake kembali teralih saat Minji dibawa Chery ke arah kolam renang, lagi-lagi dia merasa penasaran tatkala Sunghoon mengikuti mereka. Dia meletakkan bolpoin, bangkit menyusul mereka.

Sesampai di kolam renang, Jake melihat Chery terbahak karena Minji dipaksa berfoto bersama Sunghoon. Dua-duanya berdiri bersisian, tanpa senyum dan benar-benar mencekam. Sebenarnya hanya Minji saja, sedangkan Sunghoon sedikit tersenyum tipis. Di pose kedua, Sunghoon akan merangkulkan lengannya di pundak Minji.

"Kalian ngapain?" Tidak ingin sok misterius, Jake langsung mendatangi, mengurungkan niat Sunghoon sebelumnya.

Chery segera menyimpan ponselnya, tersenyum manis. "Cuma main-main, kok." Diliriknya Minji dan Sunghoon yang berdiri berdampingan. "Jake, tau gak? Mereka pernah pacaran, loh."

Kening Jake langsung berkerut, menyorot kedua orang itu bingung, salah satunya Minji. "Maksud lo?" Arah pertanyaannya pada Chery.

"Iya, jadi dulu kita buat permainan, yang kalah harus dapet hukuman." Gadis itu tertawa saat Sunghoon menatapnya penuh peringatan. Dia menambahkan. "Nah, waktu itu Minji kalah, karena dia gak bisa bayar denda, gantinya pacaran sama Sunghoon."

"Permainan? Hukuman? Denda?" Jake masih belum mengerti.

"Sejenis truth or dare, tapi bagian dare doang. Minji gagal ngelakuin rencananya, otomatis dapet hukuman." Senyum Chery masih terulas, menghadap Minji yang hanya memasang tampang datar. "Hukumannya harus pacaran sama Sunghoon selama enam bulan."

Terlihat jelas Jake belum mengerti, dia menyorot Minji dengan tanda tanya, namun yang ditatap hanya memasang sorot datar, terkesan tidak peduli dengan perbincangan tersebut. Sampai Sunghoon berani merangkulnya akrab, lalu mengusak rambutnya yang dicepol asal. "Tapi lo pergi sebelum hukuman selesai. Curang."

Minji memicing sinis pada Sunghoon lalu melepas rangkulannya. Tanpa mengatakan apapun dia beranjak dari sana, menuju kamarnya agar Chery tidak bisa menggerakkannya lagi.

Ketiga remaja itu menatap kepergian Minji. Chery duluan tertawa sambil mendengkus. "Minji gak pernah berubah." Dia menarik lengan Jake kembali ke ruang tamu, melanjutkan tugas mereka. Namun Jake tidak bisa fokus, fakta tentang Minji adalah maid di rumah Sunghoon menyita semua pemikirannya, ditambah berita Sunghoon dan Minji pernah pacaran? Minji? Perempuan keras kepala yang selalu membantahnya itu?

Dealova✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang