- XXVIII

6K 784 78
                                    

A/n : jujur ya kalau ada yang merasa ketidakpuasan endingnya sorry yeee 😭 soalnya tuh, otak ini kapasitas mau meledak. Sejak 4 chapter sebelumnya Bonbon berusaha buat ini alur mengambil jalan yang benar malah berseliweran kemana mana, capek aing menariknya kejalan yang bener. Udah ada dijalan yang bener pun, malah makin panjang 🤣 chapter.

Padahal banyak mau dicurhatkan taunya Mak aing datang. Dah lah, capek ini otak 🤧😭👍

Preview

Sejujurnya kaisar bisa melihat tetapi bukan black Which yang terlalu dalam tenggelam di dalam kegelapan. Darah half angelnya tidak dominan bahkan lebih dominan darah vampire ketimbang darah angel miliknya.

<<<<

3 bulan kemudian...

Banyak hal yang terjadi dalam waktu 3 bulan ini.  Dalam 3 bulan ini darkmoon memiliki 2 berita baik dan buruk.

Berita baiknya kerjaan ini semakin maju dan para Rouge sama sekali tidak menampakkan diri di manapun. Entah apalagi yang mereka rencanakan tetapi kondisi seperti ini bagaikan bumerang bagi mereka suatu hari ini. Langit cerah bukan berarti tidak ada badai bukan?.

Dan berita buruknya adalah Sekarang istana para selir yang jumlahnya seribuan itu sekarang tinggal 2 orang saja, sisanya sudah berada dialam bakar.

Khusus tentang alasan kematian mendadak para selir itu belum ada titik terangnya sama sekali.

Saintess juga ikut berkerjasama dengan mereka tetapi sedikit sekali bukti seolah ada orang yang lebih kuat disini yang tengah mengawasi dirinya.

3 bulan ini juga Jasmine dikabarkan keguguran seperti biasa berita ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Rakyat. Selain Jasmine, Ella semakin hari terlihat semakin cantik dan muda, dia hidup begitu bahagia apalagi sebentar lagi hari pengangkatannya sebagai queen Luna.

Caesar juga begitu, dia tidak pernah bisa diam. Selalu berkeliaran kesini kemari entah apa yang dilakukan dengan berkeliling istana begitu.

Disisi lain Luca tengah berbicara serius dengan seseorang, "bagaimana?"

"Sudah selesai queen, kami menunggu perintah menyerang!"jawabnya.

Luca tersenyum kejam, "serang mereka saat upacara pengangkatan penyihir itu!"ucap Luca.

"Sesuai perintah anda queen, tapi..."ujarnya bimbang melanjutkan perkataannya.

"Hmmmm?"

"Sepertinya kakak anda akan ikut serta dalam permainan ini juga"

Luca mengurutkan keningnya, lelaki siscom itu selalu saja menganggu langkahnya. Tidak bisa membiarkan dirinya bersenang-senang sedikit saja.

"Biarkan saja"jawab luca setelah itu menghilang.

Sekarang kaisar dan keluarganya tengah makan malam bersama. Seperti biasanya Jasmine tidak hadir dikarenakan kondisi mental nya terguncang pasca kegugurannya.

Entah kenapa jiwa perlahan-lahan memudar, tidak ada semangat hidup untuk dirinya padahal berkeinginan untuk menyingkirkan Ella dan anaknya tetapi semuanya tidak terlaksana karena dia lebih dahulu keguguran.

Dimalam hari, seorang wanita tengah berjalan sambil meloncat-loncat kecil. Langkahnya terhenti melihat kaisar tengah menatap langit seorang diri. Kenapa kaisar tidak menyadari bahwa tidak jauh darinya ada Luca. Itu dikarenakan Luca membuat aromanya tidak berbau walaupun seorang king sekalipun tidak akan mengetahui keberadaannya

"Jadi rindu sistem laknat itu? Sekarang dia lagi apa ya?"gumamnya kecil.

Walaupun sistem itu kelewat julid tetapi itulah kelebihannya. Seketika ide melintas diotak cantiknya.

Kaisar tengah merenung memikirkan upacara pengangkatan Ella sebagai queen Luna. Entah kenapa semakin lama hidupnya semakin tidak jelas, terlalu banyak tali kusut dibenang merah.

"Bagaimana kabarmu?"terdengar suara lembut nan menenangkan membuat kaisar menoleh kebelakang.

Disana wanita dengan gaun panjang putih gading dengan mahkota kecil di kepalanya terlihat sempurna.

Kaisar menatap wanita itu tanpa kedip bahkan aroma wanita itu sangatlah lembut, dan candu.

Wanita itu berdiri tepat didepan kaisar, tersenyum lembut "Bagiamana kabarmu, azei?"

Kaisar menegang, panggilan azei itu merupakan panggilan khusus dari amoura kepadanya.

"S-siapa kau?"tanya kaisar menatap tajam wanita yang sangat cantik ini

"Kau melupakan diriku azei? Ini aku morra mu!"ujarnya tersenyum.

Kaisar menggeleng cepat, "tidak! kau bukan morra ku"ucap kaisar menggeleng tak mau menerima lelucon ini.

Wanita itu tersenyum, berjalan kepembatas balkon. "Apa kau bahagia azei? Setelah kematian diriku dan anakku, apa kau bahagia azei?"ucapnya menatap kaisar tersenyum pahit.

"A-apa kau benar-benar amoura?"tanya kaisar dengan nada bergetar.

Dia tersenyum kepada kaisar, "rasanya kau sudah tidak memiliki hak untuk menyebut namaku azei, tidak berhak!"ucapnya.

Kaisar berlutut tiba-tiba, air matanya menetes begitu saja. Hanya ada terdengar isak tangis menemani malam itu.

Bunyi kicauan burung, menganggu seseorang yang tengah tertidur pulas. Orang itu membuka matanya perlahan-lahan menatap langit-langit kamar miliknya.

Otaknya memproses apa yang terjadi sebenarnya, semalam dia berada dibalkon tempat biasa dia bersantai. Lalu tiba-tiba ada seorang wanita cantik yang mengakui sebagai amoura. Begitu nyata padahal itu sekadar bunga mimpi saja, entah apa maksud dari semua ini.

Perasaannya mulai tidak tenang, dia harus menemui saintess yang waktu itu telah meramalkan bahwa putranya sudah ada di dunia ini.

Seperti biasanya sarapan pagi bersama Sudah menjadi rutinitas sehari-hari kelurga kecil itu.

"Yang mulia, hamba meminta izin untuk pergi kepasar nanti setelah sarapan. Apa hamba di izinkan keluar?" Tanya Ella.

Kaisar mengangguk singkat, "minta pengawal dan beberapa pelayan menemani kau keluar nanti!"jawab kaisar sambil menyuapi Caesar makan.

"Terimakasih!"Jawab Ella bahagia.

Sebenernya dia berencana pergi shopping, berbelanja dan perawatan wajah diluar sana yang dia dengar banyak sekali tempat tempat rekomendasi terbaik. Lagian saat pengangkatan dirinya sebagai queen Luna semuanya harus sempurna tanpa ada celah satupun.

.
.
.

TBC

18-11-21

Singkat? Memang 🤣 entar kembali lagi jam 1 siang.

Typo tandai!!

BonBon030601

SANG PERUBAH TAKDIR {END}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang