-

12.4K 1.6K 55
                                    

Nara makan tanpa memperdulikan tatapan mata yang mengarah kepadanya. Bagaimana tidak? Biasanya Nara akan mengamuk lalu mem-bully Ana dan berakhir dikasari dan dicela oleh Varo notabene tunangannya sendiri. Tapi apa ini? Apa ini salah satu rencana seorang ATANIYA NARALIANA.

"Kak, Nara...."celetuk ana Membuat atensi yang awalnya menatap nara beralih kearah dirinya.

Nara tak mempedulikan panggilan ana, yang dipedulikannya saat ini adalah perutnya kenyang supaya kuat memainkan perannya nanti diatas panggung.

"Kak Nara, marah ya sama ana. Maaf, karena ana, kakak dimarahi oleh ayah tadi pagi..."ujar ana dengan mata berkaca-kaca.

Melihat gadis yang disayanginya bersedih membuat Varo yang disampingnya langsung merengkuhnya kedekapan hangatnya. Membuat siswa yang masih berada di kantin terpekik melihat keuwuuan ini. Apalagi sebentar lagi neklam bakal ngamuk, sungguh tontonan gratis no ongkir.

Namun, Semua itu hanyalah imajinasi. kenyataanNya adalah seorang Nara, bucinnya seorang ZEVARO ALANDRICK RICARD sekaligus merangkap sebagai tunangan resmi dari leader black itu hanya merespon acuh seolah baksonya Lebih diprioritaskan bahkan arlo dan azell sudah berancang-ancang jadi komando sorak menyemangati siapa yang kalah. Eh?

"Gw gak tau apa masalah keluarga kalian, tapi lo sebagai kakaknya bersikap lebih lembut ke adek lo walaupun kalian itu saudara tiri. Adek lo udah baik ke lo tapi lo nya aja bersikap sampah"ujar Varo pedas.

Nara menatap tajam Varo, "apa hak lo mengomentari kehidupan gw? Seharusnya Lo sebagai tunangan ngebela dan ngelindungi gw bukan dia!"ujar Nara sambil menatap dingin kearah Ana.

"Mentang-mentang Lo punya hubungan dengan dia seenaknya lo beranggapan gw adalah antagonis disini! Kalau lo gak tau apa-apa cukup tutup mulut lo karena dengan lo tutup mulut itu udah ngurangi polusi udara!"ujar nara tak kalah pedasnya lalu pergi dari sana Meninggalkan sekelompok manusia yang menatap dirinya cengo.

"Itu nara?"ujar azell tak percaya.

"Sungguh impresif"sambung arlo.

Sedangkan ana semakin tersedu-sedu Membuat yang melihat merasa tak tega.

Disisi lain Nara berdiri di rooftop sekolah, dengan suasana hati suram. Rasanya dia ingin sekali memenggal kepala ana dan menghancurkan tempat ini.

[Ting ; Bos waktu mu tinggal 7 hari lagi menyelesaikan misi]

Sebuah jendela berwarna merah muncul seperti hologram tepat didepannya.
"Gak perlu 7 hari, gw bakal babat abis dalam waktu 4 hari ini"ujar Nara.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, para siswa berhamburan keluar meninggalkan lingkungan sekolah. Nara dan yeri berjalan berdampingan sedangkan jesi dan Farah tertinggal cukup jauh dibelakang mereka, memang dua orang itu menjaga jarak.

Entah kenapa tidak ada angin ana menabrak Nara membuat dirinya terjatuh ketanah sedangkan Nara ditahan oleh yeri. Banyak pasang mata menatap kearah mereka, yang sudah pasti drama akan dimulai. Mulut para pembenci mulai terdengar, hujatan serta cercaan diarahkan kepada Nara. Hah, seandainya mereka diposisi nara sekarang pasti, sudah gantung diri karena tekanan batin serta fisik yang selalu disakiti oleh keluarga terdekatnya.

"Nara!!"suara teriakan menggema sudah pasti peliharaan ana.

Nara menatap varo tanpa minat, varo dkk mendekati mereka dengan tatapan berbeda-beda. Membantu ana berdiri, "Lo gak kapok-kapok nya jadi cewek. Cantik doang nyata parasit disekitar lo!"ujar Sandy menatap rendah nara.

Nara menatap tajam Sandy, "punya matakan? Gak liat Siapa yang nabrak? Kalau gk percaya disini masih ada saksi yang liat kejadian sebenarnya siapa yang datang tiba-tiba dan terjatuh tiba-tiba juga!"ujar Nara datar menatap ana jijik.

"Jauhkan pandangan buruk lo dari ana"ujar varo.

"Tanpa pandangan gw pun dia udah buruk dari sananya"balas nara berdecih.

"Yang dibilang Nara itu benar, dia datang tiba-tiba lalu menabrak Nara. Untung gw nahan nara kalau gak mungkin nyusruk bareng getah keladi"ucap yeri sinis. Bisa gak sehari aja tanpa drama.

"Lo Pikir kita percaya? Bisa aja neklam punya rencana pembalasan"jawab azell.

"Mulut lo lemes bat jadi cowok, inget ibu lo juga cewek bukan cowok harga cewek! dong Piggy"jawab yeri membuat azell geram dengan perkataannya yeri.

"Asal Lo tau cewek yang dihargai itu harus baik, berhati bersih gak kek dia cewek hati kotor!"ujar sandy lagi.

"Gak ada yang nama seorang manusia itu berhati murni kecuali dia seorang bayi. Lo gak tau kek apa ana, cewek yang Kalian jaga ini isi nya bangkai semua!"ujar yeri pedas. Dia sudah muak Semua orang pandangan dangkal kepada Nara, nara adalah korban dari kejahatan ana dan keluarganya.

"Tutup mulut lo!!"teriak varo mengangkat tangan menampar yeri namun seseorang menahannya. Nara

"Jangan pernah sekali-kali lo nyentuh sahabat gw Zevaro!"ujar Nara mencengkeram tangan varo lalu melepaskannya dengan kasar.

"Gw udah lelah dengan Semua ini, Lo!"tunjuk Nara.

"Dan Lo Lo semuanya yang ada disini! dengarkan kata kata gw! Mulai sekarang, gw ATANIYA NATALIANA berhenti mengejar dan berharap dengan seorang dari Pria bernama Zevaro Alandrick Ricard mulai detik ini. Gw gak akan pernah mau berusaha dengan Lo serta geng nyampah lo!"ujar nara penuh penekanan

"Apa Lo bilang!!"teriak Sandy marah langsung ditahan oleh Langit dan Kaisar yang memang sejak tadi hanya menjadi pendengar serta pengamat.

Nara menatap Sandy datar, "apa? Kenyataannya kok. Nyampah!"ujar nara.

Amarah varo sudah sampai diubun-ubun dengan cepat dia menampar Nara namun kalah cepat Nara langsung menghindar dan membogem keras varo hingga terjatuh.

Nara mencengkeram kuat dagu varo, "sesuatu yang haram bagi gw adalah tamparan!! Ingat ini zevaro, ini peringatan pertama dan terakhir gw! Jangan pernah main tangan pada gw terutama menampar karena ending bagi lo gak akan baik!!"ujar Nara setengah berbisik namun masih terdengar jelas oleh orang yang berdiri didekatnya.

Melepaskan cengkeramannya dengan kasar lalu menarik tangan Yeri dari situ Meninggalkan decakan kagum oleh penghuni disana.




.
.
.

TBC


04-09-21

SANG PERUBAH TAKDIR {END}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang