- AKHIR SEBUAH RASA SAKIT

12.1K 1.6K 44
                                    

DAY IV


Hari ke-4 sudah datang, sejak bangun tidur tadi Nara terus bersenandung kecil. Sampai terdengar teriakan dari teo terdengar, "akhirnya dimulai juga"ujar Nara terkekeh pelan.

[Ting : semangat boss B-)]

Membuka pintu kamarnya turun kelantai bawah, disana sudah ada Lia dan ana. Ah, apa mereka mengatakan hal yang tidak tidak?.

PLAKK

"Ap-"ujar Nara terhenti karena sudah ditampar oleh teo.

Sudut bibirnya berdarah Meninggalkan memar, pipinya terlihat jelas memerah. Air mata Nara keluar begitu saja, "apalagi? Apalagi kesalahan gw sekarang! Gak puas Lo sakitin gw dari gw kecil sampai sekarang Masih aja lo sakitin. Salah gw apa? Apa? Gw bukan penyebab mama meninggal, itu?takdir.

Jika Lo gak puas seharusnya lo menyelediki kasus kecelakaan itu, bukan menyalahkan anak berumur 6 tahun!!"teriak nara histeris.

"Gw gak pernah minta apa apa sama Lo kecuali perhatian lo sebagai ayah! Tapi itu hanya mimpi semata-mata nyata nya gw gak pernah merasakan kasih sayang dari ayahnya, gw berusaha hidup mandiri, hidup penuh ejekan. Lo gak tau sama Sekali bagaimana gw bisa bertahan dari ejekan para teman-teman gw yang bilang gw anak haram,hah! Lo gak tau karena lo gk peduli sama sekali!! Lo lebih peduli pada anak sambung yang ternyata Putri kandung lo sendiri, Piggy bat lo doggy!"ucap Nara menatap tajam teo yang sedari tadi diam mendengar perkataan dirinya.

"Lo seenaknya nampar gw karena aduan tak berdasar tanpa bukti itu. Seharusnya lo nanya goblok gak main fisik aja, gw ini ANAK LO BANGSAT, DOGGY PIGGY!!"teriak nara

PLAKK

Nara terkekeh, "nah, tamparan lagi"

"Kau makin hari makin ngelunjak, saya menyesal mempunyai anak seperti kamu!"

"Jangan Lo, gw aja jijik punya bapak modelan kek lo tai, respect gw udah mati bukan hilang lagi. Lo gak pantas dihormati dan dihargai lagi!"

"Kakak salah ana apa selama ini"ujar ana menangis di pelukan lia.

Teo menatap ana khawatir lalu beralih menatap datar nara, "kamu apakan anak saya hingga buat dia trauma bahkan psikisnya terganggu!"

"Segitu berharganya dia bagi lo sedangkan gw hampir mati aja boro-boro Lo tanya lirik aja kagak, hah!"ujar Nara terkekeh pahit menerima kenyataan.

"Anak Sialan!"

PLAKK

PLAKK

PLAKK

PLAKK

Empat tamparan keras membuat nara tersungkur kelantai. Lebam diwajahnya sudah terlihat membiru, kedua sudut bibir sudah sobek karena tamparan teo tak main-main.

Nara terkekeh kecil, menatap Teo Sambil tersenyum remeh. "Ada apa ini!"ujar seseorang. Teo, ana dan Lia menatap kesumber suara, disana beberapa orang berpakaian rapi menatap mereka berbagai macam ekspresi. pengacara sekaligus orang kepercayaan yifani berkunjung, tanpa pemberitahuan.

SANG PERUBAH TAKDIR {END}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang