CHANGE OF DESTINY = SANG PERUBAH TAKDIR
‼️4 chapter menuju ending sengaja TIDAK DIPUBLIKASIKAN 😌 sekian terima hati...
🍑 Sebelum mampir silahkan follow akun Bonbon dulu
🍑 Hasil karya murni dari otak kecil BonBon
🍑Typo bertebaran
🍑Hanya seorang...
Casa spontan melototi felix tapi tak lama dia tersenyum bodoh. "Haha, aku belum mandi..."jawab Casa ngaur.
Felix tersenyum lembut, "mau mandi atau tidak kau tetap wangi honey"jawab Felix.
Casa menggigit bibir dalamnya, sungguh mau mengelak tapi sudah berada dijalan buntu. Dengan secepat kilat, Casa mengecup pipi kiri felix.
"Sudah..."
Sedikit geram dengan tingkah Casa, Felix menarik pinggang ramping itu lalu membawanya ke pangkuannya. Casa melotot kembali dengan cepat Felix menyatukan dua bilah bibir itu. Mengecap dan mendominasi itu yang dilakukan Felix.
[Ting :anda sangat suka sekali tarik ulur boss.]
"Harus terlihat polos dan rapuh, jadi cewek itu harus jual mahal sedikit"
Keesokan paginya, setelah membersihkan diri dari pergulatan panas semalam. Casa mempersiapkan dirinya untuk menjadi si bolang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Ilustrasi pakaian Luca]
"Aku terlihat seperti wanita rapuh saat memakai pakaian ini..."gumannya sambil bercermin.
[Ting : wanita rapuh jauh dari imej anda boss, kau wanita paling jahat dan sangat licik. Kau beracun, bahan Medusa saja kalah jauh dari mu boss]
"Kau memuji atau mengejek diriku, sih? Menyamakan aku dengan siluman ular"
[Ting : bukankah kalian saudara, cuma beda bentuk saja boss]
"Pakyu"
[Ting : sabar boss]
Keluar dari ruang pakaian, disana sudah ada Felix yang sedang berkutat dengan laptop dimeja berhias. "Good Morning"sapa Casa Sambil mencium pipi kiri felix.
"Morning, honey"jawab Felix mengecup bibir merah delima itu.
"Apa kau sibuk seharian ini?tanya Casa hati hati.
"Tidak juga, apa kau mau ikut denganku kekantor honey?"tanya Felix.
Casa menggeleng, "tidak, tapi bolehkah nanti aku pergi kemall?"
"Tidak boleh!"jawab Felix cepat.
"Kenapa? Aku tidak bersikap nakal kok, ya please. Aku bisa mati kebosanan jika terus terusan terkurung disini..."bujuk Casa.
