Happy reading friend b !!
jangan lupa vote dan comment yaa.
Absen dulu yuk, siapa aja yang masih setia baca cerita ini !!
"Kamu yang terlalu baik, atau
aku yang terlalu perasa?"
__________
Di rasa sudah jauh dari area sekolah, Awan memberhentikan motornya. Membuat Alesha menatapnya cengo, dan celingukan ke arah ban motor Awan, karena pikirnya mungkin bannya bocor.
“Kak kok berhenti? ban lo kempes? atau bocor?” tanya nya.
Awan melepas helm yang di gunakan nya, “lo turun sekarang!” mendengar itu mulut Alesha menganga lebar.
“Lah maksud lo apaan sih kak? kenapa gue harus turun di sini? bukannya lo bilang mau nganterin gue pulang?”
Awan tersenyum smirk, “Gue cuma acting tadi di depan Dixon. Udah lo turun, naik angkot aja.”
Alesha terkejut, ia tak menyangka jika Awan hanya bersandiwara di depan Dixon.
“Jahat banget sih lo kak?! ngapain lo segala acting di depan Kak Dixon?”
“Lo gak perlu tau alasan gue apa! turun sekarang atau gue yang tarik lo biar mau turun dari motor gue?!” ucap Awan penuh penekanan.
Alesha turun dari motor Awan dengan perasaan marah, gadis itu merasa kecewa dengan sikap dan cara bicara Awan yang tak pernah baik kepadanya.
“Gak usah, gue bisa turun sendiri!”
Tak lama angkot pun datang, Alesha yang terlanjur kecewa langsung masuk begitu saja ke dalam angkot. Meninggalkan Awan yang bingung dengan respon Alesha yang sudah tak seperti dulu lagi.
“Kenapa? biasanya dia gak pasrah kayak gini..”
Di dalam angkot Alesha melamun memikirkan kejadian di depan gerbang sekolah tadi. Ia kira Awan bersikap baik saat di depan Dixon karena memang lelaki itu sudah berubah, nyatanya itu hanyalah sebuah sandiwara belaka.
Sebenarnya mereka ada masalah apa sih? kenapa Kak Awan kayak berusaha ngejauhin gue dari Kak Dixon?
Tanpa Alesha sadari Awan mengikuti angkotnya dari kejauhan, sebenarnya Awan juga khawatir jika gadis itu pulang sendirian. Tapi ia gengsi jika harus terang-terangan menunjukkan kekhawatiran nya di depan Alesha.
Sesampainya di depan gang Alesha pun turun dari angkot, usai membayar gadis itu berjalan santai menuju rumahnya.
“Tugas gue buat jagain Alesha dari Dixon hari ini selesai.” Awan menyalakan kembali mesin motor nya, dan mulai meninggalkan daerah rumah Alesha.
Belum sampai di rumah nya tiba-tiba Alesha di kejutkan dengan motor yang berhenti tepat di depannya. Kedua matanya terbelalak, ia langsung membeku di tempat saat melihat siapa yang ada di depannya saat ini.
“Hai Alesha, kangen gue gak neror lo dua hari ini.. sekarang lo ikut gue yok?”
Alesha menggeleng keras, “Nggak! gue gak mau berurusan lagi sama lo Aksara!”
“Emang nya apa sih yang lo cari-cari di diri gue? lo itu cuma buang-buang waktu di sini!” sambungnya, kali ini Alesha tidak mau melibatkan siapa-siapa di antara keduanya.
“Banyak cewek populer, cantik, menarik di luaran sana yang suka sama lo! yang berjuang nge dapetin cinta lo! kita ini udah selesai Sar! dan apa yang udah selesai gak bisa di paksa lanjutt lagi!”
“Lo ngerti gak sih kalau gue udah muak sama semuanya? lupain yang dulu-dulu, ngapain lo masih ngurusin kehidupan gue sih?!”
Aksara cukup kaget mendengar penuturan Alesha, gadis itu terlihat sangat serius dengan perkataannya. Kali ini Alesha bukan lagi gadis lemah di mata Aksara, apalagi sekarang tidak ada yang menyelamatkan Alesha ataupun menjaga gadis itu dari gangguannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN 2 | love must stop ( the end )
Teen Fiction"Untuk apa memperjuangkan dia yang sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu?" Tentang Alesha yang terbangun dari koma nya, ternyata semua yang di alaminya selama satu bulan belakangan ini hanyalah mimpi belaka. Ia tak pernah benar-benar dekat deng...
