happy reading friend b 💗
jangan lupa vote dan comment nya :)
semangat yaa buat kalian yang sedang menjalani ibadah puasa🥰********
"Lo liat Alesha nggak?"
"Nggak kak,"
Hampir semua murid yang ada di koridor menggeleng tidak tahu, Arya hanya tidak ingin Awan mencuri start lagi. Tapi sepertinya Alesha sengaja menjauhi mereka? buktinya hari ini gadis itu tidak ada di segala penjuru.
"Kak Arya? lo ngapain di wilayah kelas sepuluh Akuntansi?"
Arya tersentak, "Aurel?! ngapain lo di sini? sana! ini bukan urusan lo tau gak?!"
Aurel menatap penuh arti, gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Mau nemuin si cewek udik kan? lo kapan sadar nya sih kak? hidup lo jadi susah karena terus berhubungan sama dia!"
"Alesha gak pernah buat hidup gue susah, justru lo yang buat hidup gue susah! kehadiran lo di hidup gue itu beban Rel, ngerti lo?!"
Deg!
Gadis itu tersentak, berani sekali Arya menghina dirinya di depan semua siswa-siswi kelas sepuluh yang asik berlalu lalang. Bisik-bisik para adik kelas pun memenuhi telinga keduanya, Aurel mulai mendapati tatapan penuh rasa kasihan dari adik-adik kelasnya.
"Lo kelihatannya puas banget ya kak permalukan gue? lihat semua pasang mata di sana! lo berhasil buat harga diri gue jatuh di depan mereka!"
Arya memutar arah pandangnya, serta tersenyum meremehkan. "Emang selama ini lo gak ngaca? kan kerjaan lo di sekolah cuma bully adik kelas, salah satu cirinya ya... kayak apa yang gue lakuin ke lo sekarang!"
Aurel mengepalkan tangannya erat, rasa sukanya terhadap Arya kini tengah berubah menjadi perasaan dendam. Apalagi laki-laki itu sukses membuat nya malu di hadapan orang-orang.
"Gue bully mereka, karena mereka selalu cari perhatian sama lo! gue gak suka itu! apalagi orang itu Alesha, gue benci ngeliat dia deket-deket sama lo!"
"Lo gak ada hak buat ngelarang siapapun deket sama gue Rel! lo pikir lo siapa? jangan bikin hidup gue makin rumit dengan keegoisan lo!" ujar Arya dengan suara yang lantang.
Jam menunjukkan pukul 07.00, Semua siswa dan siswi buru-buru memasuki sekolah sebelum pintu gerbang tertutup sempurna. Begitu juga dengan gadis berambut sebahu.
"Kok telat?"
Alesha yang mendengar itu merubah langkah nya menjadi lambat, ia menoleh ke arah sumber suara.
"Bukan urusan lo!"
"Urusan gue, lo kan pacar gue!"
"Nggak! kita gak pernah ada ikatan apa-apa!" elak Alesha, gadis itu kini berubah menjadi lebih dingin terhadap laki-laki dihadapannya.
Awan menghela napasnya, berusaha menahan emosi nya yang hampir meledak.
"Gak usah mengalihkan pembicaraan, sekarang jawab lo kenapa telat?! tau gitu gue jemput tadi!"
"Gue gak butuh! minggir, gue mau masuk kelas!" ucap nya dengan sengaja mendorong tubuh Awan hingga terpentok ke tembok.
Tak mau kalah dari Alesha, Awan menahan lengan gadis itu. Menatap Alesha dengan tatapan tajam, namun bukannya takut Alesha malah membalasnya dengan raut wajah tak bersahabat.
"Sama pacar harus punya sopan santun! nanti gue tunggu lo di lapangan basket, awas kalau lo berani nge bantah permintaan gue!"
Alesha melepas paksa cekalan tangan Awan, "Ish! maksa banget jadi cowok. Gue mau masuk kelas aja, gak peduli sama urusan lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN 2 | love must stop ( the end )
Teen Fiction"Untuk apa memperjuangkan dia yang sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu?" Tentang Alesha yang terbangun dari koma nya, ternyata semua yang di alaminya selama satu bulan belakangan ini hanyalah mimpi belaka. Ia tak pernah benar-benar dekat deng...