HAPPY READING FRIEND B!
I HOPE U LIKE THIS STORY
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT 🤍*****
Di sebuah kafe bernuansa klasik terdapat dua orang remaja yang tengah sibuk mempersiapkan meja khusus untuk seorang gadis yang istimewa.
"Menurut lo gimana Ron? Alesha bakal suka gak sama konsep makan malam hari ini?"
Baron tersenyum bangga, "Buset dah! sohib gue makin cakep ya padahal baru berapa bulan di London."
"Yang bener lo Ron kalau muji-muji gue! ini gue udah sesuai belom sama konsep malam ini? gue takut ini semua berlebihan buat Alesha."
"Lo tenang aja Yan, si Alesha bakalan suka kok! gak usah grogi gitu lah bro, kayak mau ketemu sama siapa aja!" ejek Baron sembari menyenggol lengan Abian.
Abian duduk di kursinya sembari melihat terus ke arah jam tangannya, "Bentar lagi Alesha dateng. Gue bingung lah mau ngomong mulai dari mana, kan ini juga dadakan lo ajak gue sama dia buat ketemuan!"
Baron dengan tangan sibuk menata bunga menyindir sembari melirik Abian, "Jauh-jauh an lo kangen. Gak denger kabar nya sehari lo meriang, sekarang mau ditemuin langsung protes. Minta gue batalin ya acaranya? ntar nyesel lo!"
"Eh ya jangan dong Ron! gue kan cuma lagi panik aja, gue takut salah-salah ngomong sama Alesha."
"Kalau masih naksir mah ngomong aja Yan, gak usah di pendem-pendem."
Abian menatap malas ponselnya, "Lo kan tahu Alesha udah jadi miliknya Kak Awan. Mana mungkin gue ada kesempatan kedua buat deket lagi sama Alesha."
"Perjalanan cinta mereka gak mulus bro, lo ada kesempatan. Kan gue udah sering cerita kalau Alesha sama Kak Awan cuma pacaran bersyarat,"
Semenjak di London Baron adalah pembawa berita bagi Abian, lelaki itu tidak bisa sepertinya jika melewati satu hal saja kabar terbaru tentang Alesha. Ia tidak bisa berbohong, hingga saat ini hatinya masih memilih Alesha. Bagaimana reaksi Alesha jika dirinya tahu bahwa Abian masih menyimpan rasa untuknya?
"Hai, sorry ya gue lama..."
Abian dan Baron menoleh secara bersamaan, mereka terpanah dengan tampilan Alesha malam hari ini. Gadis yang biasa tampil sederhana kini mengenakan dress yang sangat anggun dan make up tipis itu... Abian menyukainya. Alesha itu manis, mau bagaimanapun gadis itu berdandan selalu terlihat sempurna di mata Abian.
"Abian, seneng bisa ketemu sama lo lagi!" Kedua mata Abian melotot, Alesha memeluknya dengan tiba-tiba.
"Gue kangen banget ngobrol seru bareng lo, lo gak kangen ya naik sepeda bareng gue lagi?"
Alesha masih dengan posisi memeluk Abian, namun kepala gadis itu sedikit mendongak melihat ke arah wajah lelaki itu. Terlihat sekali Abian tampak gugup bertatapan langsung dengan gadis yang selama ini mengganggu pikirannya.
"I-iya Les, gue juga kok. Eh gimana, lo suka gak sama dekorasi gue? acara makan malam kali ini itu sengaja gue buat spesial,"
Gadis itu melepas pelukannya, lalu melihat ke sekeliling. "Gue suka banget Bi! makasih ya lo udah bela-belain siapin semua ini."
"Sama-sama," balasnya sembari tersenyum tulus.
Baron yang merasa sedari tadi hanya menjadi patung, tiba-tiba dengan sengaja mengeluarkan batuknya.
"Makasih sama Abian doang? gue nggak gitu?"
Alesha menoleh ke arah Baron, "Eh iya Ron... makasih lo udah bantu Abian."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN 2 | love must stop ( the end )
Teen Fiction"Untuk apa memperjuangkan dia yang sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu?" Tentang Alesha yang terbangun dari koma nya, ternyata semua yang di alaminya selama satu bulan belakangan ini hanyalah mimpi belaka. Ia tak pernah benar-benar dekat deng...