45. Bersama Baron

33 6 0
                                    

HAPPY READING FRIEND B 🙌🏻
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DI KOLOM KOMENTAR YAA🤍

*****

Alesha tersenyum miring, "Iya Kak Awan punya lo. Tapi kalau dia mau sih,"

"Gue itu ditakdirkan buat Kak Awan, dan lo tuh cuma penghalangnya Alesha!" ujar Anelis dengan percaya dirinya.

"Heh, siapa lo? Tuhan? bisa-bisanya yakin banget kalau si senior kembar tuh jodoh lo." Sahut Baron yang tampak geram.

"Tuhan juga milih-milih kali mau jodohin si senior sama cewek yang kayak gimananya, ya kali sama cewek modelan lo Nel."

"Awas ya lo Baron, sekarang lo udah berpihak sama Alesha!"

Baron memasang wajah mengejeknya, "Gue gak dipihak siapa-siapa. Tapi ngelihat sifat dan sikap lo yang jauh dari kata positif, gue jadi muak lihatnya!"

Anelis sepertinya mulai kalah bicara, ia pun beranjak menuju tempat duduknya. Baron dan Alesha saling melihat, lalu terkekeh bersama.

"Tuh anak dibiarin terus makin ngelunjak Les, seharusnya yang pantes dibilang muka dua itu dia." Sindir Baron, namun Alesha memberi israyat agar Baron tidak meneruskan sindirannya.

"Kantin yok Les, gue traktir deh!" Alesha pun mengangguk semangat.

Saat Baron dan Alesha sampai di kantin, mereka berpapasan dengan Astha. Lelaki itu terlihat sangat ramah pada Baron dan Alesha.

"Tumben Les lo sama temen cowok, sahabat lo kemana?" tanya Astha, membuat Alesha membungkam.

"Jangan di tanya kak, hubungan mereka berdua udah gak sebaik dulu." Alesha melotot mendengar penuturan Baron, ia pun mencubit kecil lengan Baron.

"Loh kenapa Les?" Astha pun kaget. "Gapapa kak, gue minta tolong lo jangan nanyain tentang Anelis lagi sama gue."

Astha pun mengangguk mengerti, "Eh gimana kalau kita makan bareng aja? lo pada mau makan apa?" lelaki itu mencoba mencairkan suasana.

"Lo traktir ya kak? kalau gak ditraktir mah gue gak mau," ujar Baron. "Iya iya gue yang traktir lo berdua, nge bakmi yuk?"

"GASSS! DIMANA ADA MAKANAN ENAK DISITU BARON BERADA!"

Alesha terkekeh geli, "Slogan baru Ron? haha, dasar tukang makan gratisan! kebiasaan kan lo ditraktir Abian waktu dulu?"

Baron merangkul pundak Alesha, "Lah itu lo tahu. Gue kan sama makanan gratisan itu takdir Les,"

Kini mereka tengah asik-asiknya menikmati bakmi terenak no. 1 di sekolah, tiba-tiba Awan datang bersama Danu, Samuel dan Daniel.

"Waduh-waduh, enak bener nih ngebakmi!" seloroh Daniel ikut duduk di samping Baron, mengambil mangkok mie yang ada di depan Baron.

"Eh kak itu kan punya gue!"

Daniel asik memakan mie kepunyaan Baron, "Hmmm enak banget mienya, apalagi-"

"Gratis." Tiba-tiba Astha menyahut.

Samuel yang mendengar kata gratis langsung bergegas duduk di samping Astha, lelaki itu mulai mengeluarkan jurus mautnya. "Hehe babang Astha yang cakep, boleh lah gue di traktir juga kayak yang lain."

"Nggak!" Astha mendelik tajam, lalu matanya beralih melihat Awan. "Minta sama ketua lo sana! dia kan juga banyak duit, warisan dari bokap nya."

Baron tampak kesal dengan kelakuan Daniel dan Samuel yang berebut semangkuk mie yang sisa separuh, ia pun berniat beranjak dari kantin bersama Alesha.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang