HAPPY READING FRIEND B
JANGAN LUPA UNTUK BERI VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA!VOTE DARI KALIAN YANG SELALU AKU TUNGGU-TUNGGU DAN KOMENTAR MEMBANGUN DARI KALIAN YANG BAKAL BUAT AKU MAKIN SEMANGAT UPDATE!
JADI TUNGGU APALAGI? YUK RAMAIKAN CERITA INI KE YANG LAIN YAA 💗
*****
"Stop Alesha! jangan ikutin gue, sekarang gue minta lo menjauh untuk sementara waktu."
"Menjauh? buat apa?"
Awan tidak menjawab, lelaki itu pergi begitu saja. Alesha menghela napasnya pasrah, untuk apa juga ia bersikap seperti ini? toh itu hal yang bagus kan? mereka tidak lagi menjalani pacaran terpaksa.
"Kasihan banget sih cewek kampung di cuekin Kak Awan, mangkannya kalau di rumah punya kaca tuh di pakek! lo gak selevel sama mereka, ngerti?" sarkas Aurel yang datang tiba-tiba.
"Kalau mau nasehatin orang minimal kakak juga punya kaca! emang pernah Kak Arya merespon Kak Aurel? nggak kan? mangkannya sadar diri itu penting! permisi,"
Saat Alesha hendak melangkah pergi dengan segera Aurel menarik kasar rambut Alesha, "Berani lo sama gue? terus lo pikir gue bakal takut? heh! lo tuh cuma adik kelas yang keganjenan, sok jadi malaikat dan yang pastinya munafik!"
"Jangan dikira gue gak tahu lo juga suka kan sama Kak Arya?! ngaku lo! pakek sok-sok an cuek sama dia padahal lo ngarep di kejar kan?! maruk banget jadi cewe! dasar gatel! pengen gue garuk ya?"
"Berapa kali gue harus bilang sama lo kak, gue gak suka sama Kak Arya! lo sendiri udah tau kan gue pacar siapa?? jadi stop bully gue!" ucap Alesha sembari berusaha melepas cengkraman Aurel di rambutnya.
"Argh!"
"Jangan mentang-mentang lo pacaran sama Awan, lo merasa aman! gue gak pernah suka ada lo di sekolah ini, jadi sampai kapanpun gue bakal buat hidup lo gak tenang!"
Kring... kring...
Bel masuk berbunyi, Aurel pun menghempas kasar rambut Alesha. Sebelum benar-benar pergi Aurel menatap tajam kedua mata Alesha, ia sedang membatin dalam hatinya. Jika Alesha tidak juga menjauh dari kehidupan Awan dan Arya, Aurel tidak akan segan-segan membuat hidup gadis itu dalam bahaya!
"Gue gak takut! coba aja kalau lo bisa!" jawab Alesha menantang, lalu ia pergi dari hadapan Aurel dengan segera.
Saat di dalam kelas, Alesha melihat ke arah bangku di sebelah nya yang kosong. Ia mengedarkan pandangannya, mencari sahabatnya. Dan ketemu! ternyata Anelis berpindah tempat duduk di depan ujung bersama Baron.
"Nel? kok lo pindah? meja lo kenapa?" tanya Baron, Alesha yang hanya duduk dan diam pun mendengarkan.
"Gue gak suka duduk sama orang yang gak tahu diri," balas Anelis sekenanya.
Jleb!
Bagai dihantam karang yang begitu besar, hati Alesha sakit mendengar apa yang diutarakan sang sahabat.
"Maksud lo siapa? Alesha? ada masalah apa sih?" rasa penasaran Baron semakin tinggi.
"Lo gak akan pernah paham Ron, gue nyesel karena pernah jadi sahabat orang munafik kayak dia!"
Alesha tidak tahan lagi, ia menghampiri meja Baron dan Anelis.
BRAK!
"Sorry Nel, bisa lo ulangi gak ucapan lo tadi?" tanya Alesha dengan dada yang memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN 2 | love must stop ( the end )
Teen Fiction"Untuk apa memperjuangkan dia yang sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu?" Tentang Alesha yang terbangun dari koma nya, ternyata semua yang di alaminya selama satu bulan belakangan ini hanyalah mimpi belaka. Ia tak pernah benar-benar dekat deng...