HAPPY READING FRIEND B!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DI KOLOM KOMENTAR YAAA 🙌🏻*****
"Ini bukan waktunya salah-salahan kak, sekarang mending fokus sama Kondisi Kak Awan dan Anelis." Alesha mengusap bahu Arya, berniat menguatkan lelaki yang tengah sedih menatap pintu ruang IGD.
"Em Les, gue kayaknya nggak bisa lama-lama. Lo mau balik atau masih di sini?" tanya Abian yang ikut berdiri di samping Alesha.
Wajah Alesha terlihat bingung, ia menatap Arya yang sepertinya sangat butuh support dan teman berbagi sedih. Ia pun kembali melihat ke arah Abian.
"Gapapa Les kalau emang lo mau balik, gue masih ada Danu kok." Ujar Arya yang seakan mengerti jika Alesha tengah bimbang.
Alesha tiba-tiba menggeleng menghadap Arya, "Nggak kak. Gue bakal di sini sama lo, gue juga mau tahu perkembangan Kak Awan sama Anelis."
"Abian... makasih ya lo udah banyak bantu gue hari ini, tapi maaf... gue masih mau di sini. Lo gapapa kan?"
Abian menyunggingkan senyumnya, "Gapapa kok santai aja. Lo kabarin gue ya kalau butuh sesuatu, pasti gue dateng buat lo."
Alesha mengiyakan ucapan Abian, tanpa banyak basa-basi lagi lelaki itu langsung pergi meninggalkan lorong ruang IGD.
"Bentar lagi nyokap Anelis sama nyokap lo bakalan dateng Yak, jadi lo harus siap-siap." Tutur Danu membuat Arya menghela napasnya berat.
"Yang sabar ya Kak," Alesha mengusap lengan atas Arya.
Lelaki itu pun memegang tangan Alesha yang berada di lengannya, sembari tersenyum tipis.
"Arya!"
Deg!
Suara itu... Arya dan lainnya pun langsung menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya Arya melihat Ela-- mama dari Anelis, datang dengan wajah yang sudah basah dengan air mata namun tatapan matanya menyiratkan amarah.
"Apa yang terjadi sama Anelis?! kembaran kamu emang benar-benar keterlaluan!"
Plak!
Dengan ringannya Ela menampar pipi Arya hingga lelaki itu memegangi pipi kanan nya.
"Tante?" Alesha menatap tak percaya pada Ela.
Ela yang baru menyadari kehadiran Alesha pun semakin emosi, "Kamu ngapain ada di sini?! gara-gara kamu juga Anelis jadi kayak gini sekarang!"
"Harusnya kamu itu ngalah jadi sahabatnya Anelis, bukannya malah ngerebut orang yang anak tante suka!"
Arya tak suka jika Ela malah menyalah-nyalahkan Alesha atas insiden yang terjadi, ia pun membawa Alesha untuk berdiri di belakangnya.
"Tante boleh marah sama saya sepuasnya, tapi jangan sekali-kali tante bawa Alesha ikut sama masalah yang gak sama sekali dia tahu!" ujar Arya.
"Emang dia itu biang masalahnya! dia tuh gak pantes bersanding sama Awan ataupun kamu, tapi emang bandel banget!"
Ela yang geram, tangannya berusaha meraih tubuh Alesha. Wanita anak satu itu berniat menumpahkan kekesalannya, tapi Arya berhasil menghalangi dirinya untuk mendekat ke Alesha.
"Ngapain kamu masih belain dia sih?! jangan-jangan kamu juga suka sama anak kayak Alesha?"
"Inget ya Arya, kalau sampai terjadi sesuatu sama Anelis. Tante akan tuntut kamu sekeluarga, dan perjodohan Anelis sama Awan tante batalin!"
Arya bukannya takut malah merespon dengan raut wajah penuh yakin nya, "Silakan tan... Arya gak masalah. Memang seharusnya perjodohan diantara Awan dan Anelis itu gak pernah ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEAN 2 | love must stop ( the end )
Teen Fiction"Untuk apa memperjuangkan dia yang sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu?" Tentang Alesha yang terbangun dari koma nya, ternyata semua yang di alaminya selama satu bulan belakangan ini hanyalah mimpi belaka. Ia tak pernah benar-benar dekat deng...