47. Berulah lagi

31 4 1
                                    

HAPPY READING FRIEND B!
I HOPE U ENJOY READ THIS PART 🤍
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA, VOTE DAN AJAK YANG LAIN BUAT BACA CERITA ARLEAN :)

*****

"Kak!" Alesha berseru, "Gue sama Abian cuma temen. Di situ juga gue gak berdua doang, ada Baron. Dia yang ngajak kita bertiga buat ketemuan!"

Awan menggebrak kursi di samping ia berdiri, "Jangan dikira gue gak punya mata buat ngelihat! lo sama Abian peluk-pelukan. Abian usap pipi lo, rambut lo! itu yang lo bilang cuma temen?!"

Alesha tidak kaget lagi, barusan ia membaca pesan masuk dari seseorang. Gadis itu menarik napas nya berat, "Lo bener kok kak. Yang lo bilang itu emang sesuai kenyataan."

"Terus kalau lo udah tau dan paham, maksud lo jalan sama cowok lain itu apa?" Awan kembali mempertanyakan.

"Kenapa lo harus marah-marah?" Alesha tampak berani menatap manik mata Awan.

Awan menganga tak percaya, "Ya jelas! gue pacar lo Alesha! terus, dengan seenaknya lo jalan sama cowok lain dan bahkan lo gak ijin!"

Alesha tersenyum getir, "Anelis? gimana sama lo yang sering berdua sama dia? ada lo ijin ke gue?"

"Kita tuh pacaran cuma sebatas lo yang berniat mau melindungi gue, tapi makin kesini kenapa gak jelas gini?"

Bugh!

Kepalan tangan Awan menghantam dinding, ia menyalurkan emosinya. Alesha tampak sedikit takut melihat reaksi Awan barusan.

"Konteksnya itu beda Les! antara Anelis sama Abian itu beda cerita, lo gak ngerti yang gue maksud!"

Alesha ikut berseru, "Ya terus apa yang beda?! sebenarnya kenapa sih kak? kenapa mesti sembunyi-sembunyi?!"

"Gue tahu kok lo ngikutin gue ke kafe sama Anelis kan? lagi-lagi dia, enak banget ya jadi lo kak... gak perlu usaha buat dapatin apa yang lo suka."

Sret!

Awan menarik lengan Alesha kuat, gadis itu baru saja hendak pergi. Lelaki itu tak suka dengan cara Alesha yang suka sekali pergi di saat dirinya belum selesai bicara.

"Bisa gak sih diem dulu? kita masih harus selesaiin ini semua." Ujar Awan kali ini terdengar lembut.

"Lo tahu gue di sana dari siapa? pasti Anelis kan yang bilang?" Alesha mengangguk, lalu menunjukkan isi chatnya dengan Anelis.

Huft!

"Gue capek kak, hubungan kita tuh gak jelas. Lebih baik kita akhirin aja semua, sebelum gue makin jatuh hati sama lo. Dan gue gak mau sampai itu terjadi."

Boom!

Awan merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, spontan tangan kanan nya memegang dada kirinya. Ucapan Alesha barusan membuat seluruh anggota tubuhnya terasa kaku. Benarkah hubungan nya akan berakhir? bagaimana jika dirinya sebenarnya telah jatuh hati pada Alesha?

"Nggak."

"Gue gak mau! gue khawatir sama lo, kalau lo gak sama gue Dixon pasti bakal bikin lo luka!"

Alesha tersenyum kecut sembari membuang muka, "Yang di incer Kak Dixon itu lo sama Kak Arya. Bukan gue."

"Selesaiin masalah lo sama Kak Dixon segera, gue mohon kak... karena setelah itu hubungan kita juga bakalan berakhir ya kan?"

*****

"Gimana Wan?" tanya Arya yang baru saja datang, lalu duduk di anak tangga di bawah Daniel.

"Jangan di tanya Yak, lo lihat aja wajah masam kembaran lo." Jawab Samuel sembari memakan kacang rebus kesukaannya.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang