24. Menjaga Jarak

74 10 35
                                    

happy reading friend b!
jangan lupa vote dan comment ya <3

"Menjauhimu adalah sebuah keharusan yang sebenarnya tak pernah ingin kulakukan."

__________

Malam ini Alesha sudah bersiap untuk tidur, namun satu notifikasi masuk. Dan terpaksa ia harus kembali mengambil ponsel nya, melihat siapa yang malam-malam begini mengiriminya pesan.

 Dan terpaksa ia harus kembali mengambil ponsel nya, melihat siapa yang malam-malam begini mengiriminya pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanya di temani lampu tidur yang masih menyala, Alesha menangis menatap ponsel nya di atas nakas. Ia tak mau terus berharap dengan Awan yang sama sekali berbeda dengan Awan di mimpinya. Bukan, ini bukan Awan yang ia mau. Apa bisa mimpi itu di ulang? Alesha ingin sekali menyukai Awan dari awal, tanpa harus melibatkan perasaannya pada Arya dahulu.

*****

Pagi yang cerah kali ini, di depan pagar rumah Alesha sudah ada Anelis dengan motor scoopy nya, gadis itu buru-buru mengunci pagar lalu menghampiri Anelis.

“Lo kenapa tiba-tiba ngajak berangkat bareng? bukannya lo sama Bima?” tanya Anelis.

Alesha menatap Anelis malas, “Panjang ceritanya Nel.. gue males ajaa ketemu sama dia.”

Anelis nampak bingung, “Dia? siapa yang lo maksud sih?” Tak mau terlalu berlama-lama Alesha langsung menaiki motor Anelis.

“Iya gue ceritain, tapi sambil jalan Nel! biar gak kelamaan sampai sekolah nya.”

Anelis langsung menuruti perintah Alesha, mereka pun melaju meninggalkan pekarangan rumah Alesha. Baru awal perjalanan, Anelis sudah menagih cerita yang Alesha janjikan tadi.

“Mana katanya di ceritain? gue kan kepo Aleshaaa..”

Alesha berdecak kesal, “Iya deh iyaaa. Jadi semalem Kak Awan chat gue..”

“Demi apa? seriusan lo?! emang dia bilang apaan??”

“Ihh Nell, makannya kalau ada orang ngomong jangan di potong dulu!” ujar Alesha kesal.

Anelis terkekeh melihat ke arah spion, “Sok atuh mangga' di lanjut ceritanya.. hehe..”

“Dia ngajak gue buat berangkat bareng ke sekolah, tapi gue tolak. Dan kenapa gue minta lo buat jemput gue, karena gue gak mau berangkat sama Kak Awan.”

“What?! kok lo nolak? kenapa sih? bukannya makin bagus kalau Kak Awan udah mulai nge chat lo, ajak lo pergi bareng ke sekolah.” Sela Anelis lagi dan lagi, membuat Alesha darah tinggi.

“Gue sekarang lagi berusaha buat gak deket-deket lagi sama Kak Awan, Anelis!!! gue gak mau di anggap jadi biang masalah terussss!”

Anelis menoleh ke belakang, menatap aneh sahabat satu-satunya itu. Keduanya pun berdebat cukup panjang.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang