29. Hilang?

41 5 0
                                    

happy reading friend b💗

maaf ya kalau aku baru update sekarang, karena waktu itu aku sedang disibukkan dengan kegiatan LSP.

sekarang aku bisa fokus kembali dengan cerita Arlean 2, makasih buat yang masih setia menunggu 💓

"Perasaan apa ini? mengapa aku mengkhawatirkan dia?"

*******

“Gue terima tawaran lo.”

Di sudut kafe dengan nuansa dark, terdapat dua manusia yang sedang melakukan kesepakatan. Siapa lagi kalau bukan Dixon dan Aksara? Aksara telah menyetujui ajakan Dixon untuk bekerja sama. Sebetulnya ia tak mau terlibat dalam dendam yang di miliki oleh Dixon, tapi ini ia lakukan demi nama baik nya dan juga keluarganya.

“Lo serius nerima tawaran gue? atau ini cuma cara licik lo untuk jebak gue?!” Dixon sedikit menaruh rasa curiga.

Aksara sedikit menyeruput es cappucino milik nya, untuk menghilangkan ketegangan yang terjadi di antara ia dan Dixon.

"Emang muka gue keliatan ada niat jebak lo?, ini pure karena kemauan gue sendiri... dan gue perjelas ini tanpa paksaan.”

Dixon menyalakan pemantik api lalu mengarahkan nya pada ujung rokok yang sudah berada di mulutnya. Ya, lelaki itu perokok. Tapi ia menggunakan rokok hanya sebagai pelampiasan ketika ia sedang suntuk ataupun merasa lelah dengan problematika kehidupan.

“Nice. Buat misi pertama gue mau lo celaka in Alesha, dimana pun gadis kecil itu berada!” perintah nya, membuat kedua bola mata Aksara membulat sempurna.

“Gue gak salah denger Xon? kenapa Alesha terlibat? dia musuh lo juga?”

“Dia emang bukan musuh, tapi perantara.”

SHIT!

BRAK!!

Aksara menatap tajam Dixon, ia menggebrak meja cukup keras dan berjalan mendekati Dixon. Di cengkram nya kuat jaket kulit yang Dixon kenakan, rahang Aksara mengeras. Tangan kanan nya sudah siap untuk melayang kan bogeman mentah, ke arah wajah si brengsek Dixon.

“Gue di sini nerima tawaran lo buat balasin dendam lo ke si kembar! bukan bikin celaka Alesha, bangsat!” ujar Aksara berbisik, dengan sedikit menekan kata di akhir ucapannya.

Lelaki itu sungguh tak terima jika sasaran nya kali ini adalah Alesha, haruskah ia mengulang kesalahan yang sama? bagaimana kalau Alesha tau  jika Aksara mengingkari janjinya, karena pada akhirnya lelaki itu harus kembali menyakiti gadis yang pernah menjadi pengisi hatinya satu tahun yang lalu.

“Lo gak ada pilihan lain Sar, lakuin atau keluarga lo...”

Dengan cepat Aksara melepaskan cengkeramannya, ia menendang kursi nya— melampiaskan amarahnya hingga mengenai kursi salah satu pelanggan kafe yang duduk di belakangnya.

“Keluarga gue apa?! lo ngancem mulu tapi gak ada tindakan!”

Aksara menarik kembali kerah jaket Dixon.

“Gue akan lakuin itu, tapi sebagai pancingan supaya Awan dan Arya mau nyerah sama lo! karena gue gak akan pernah lagi, tega nyakitin Alesha baik secara hati ataupun fisik!”

Peringatan itu menutup pertemuan mereka kali ini, Aksara sudah muak berbicara lama-lama dengan lelaki psikopat seperti Dixon. Sementara sejak tadi sudah banyak pengunjung yang melirik ke arah mereka, dan bahkan pegawai kafe pun ikut melihatnya.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang