37. Pertemuan tidak terduga

31 6 0
                                    

Happy reading friend b 💗
yuk yang jauh mendekat, yang dekat merapat!
Jangan lupa vote dan comment next sebanyak-banyaknya, untuk part selanjutnya!

*****

"Nel! pulang bareng yuk?"

Anelis melepaskan genggaman tangan Alesha pada lengannya, gadis itu menatap Alesha dingin.

"Sorry, gue ada urusan sama nyokap."

Pergi. Anelis bahkan tidak tersenyum atau berpamitan padanya. Alesha yang tidak suka dengan perubahan Anelis, ia pun mengejarnya.

"Anelis! berhenti!"

"Gue perlu bicara sama lo, berhenti sebentar aja! kasih gue waktu lo lima menit!"

Bruk!

Tubuh Alesha menabrak punggung Anelis, gadis berambut panjang bergelombang itu membalikkan badannya menghadap Alesha.

"Apa? cepet ngomong, gue gak banyak waktu."

Kedua ujung alis Alesha menukik ke bawah, "Kenapa? kenapa lo kayak menghindar dari gue? salah apa gue sama lo Nel?"

Anelis memandang ke arah lain, "Lo gak salah. Perasaan lo yang salah, perasaan gue juga yang salah. Dan kalau boleh jujur gue gak sanggup!"

"Perasaan apa Nel? jangan pergi Anelis! gue belum selesai bicara!" ujar Alesha meminta penjelasan, namun Anelis sudah berlari pergi dengan air mata yang tadi hampir tumpah di hadapan Alesha.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya cukup keras, hingga Alesha spontan menoleh ke belakang.

"Kak Arya?!" Alesha memegang dadanya yang bergemuruh, "Gue kaget tahu!" Arya terkekeh melihat mimik wajah Alesha.

"Sorry, yuk pulang!" Arya menggenggam jemari Alesha, gadis itu mengernyit bingung.

Alesha langsung menelisik sekitar, mencari keberadaan kekasihnya. Dimana? kok tidak ada? biasanya lelaki itu akan menunggu nya di lapangan basket, tapi kenapa ini malah Arya yang mengajaknya pulang?

"Kok diem Les? kenapa? nyari Awan?" gadis itu mengangguk namun matanya menatap ke arah lain, tetap sibuk mencari Awan.

"Dia ada perlu sama guru mata pelajaran kejuruan nya, agak lama. Jadi dia mau gue yang anterin lo pulang,"

Alesha menatap cengo, "Hah? k-kok tumben gak ngabarin dulu?" Arya memutar bola matanya malas, oh ayolah apa Alesha sudah jatuh hati dengan Awan?

Kenapa gadis di depannya ini tak ingin memberinya kesempatan? lagipula dia dan Awan juga tak jauh beda, mengapa Alesha harus memusingkan ingin pulang bersama Awan?

"Harus banget Les? kan sekarang ada gue, udah gak usah cari-cari Awan. Apa nggak sama aja?"

Huh! Alesha menghela napasnya, ia pun menuruti ucapan Arya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat parkir, diam. Tidak ada obrolan panjang, Alesha terlalu malas jika harus berdebat dengan Arya saat ini.

"Mau mampir dulu nggak? makan? atau jajan gitu?"

Hening. Gadis itu hanya diam melamun menatap kosong ke arah jalanan, Arya pun meliriknya dari kaca spion. Arya pun mengulang sekali lagi tawarannya, dan akhirnya Alesha sadar dari lamunannya.

"I-iya kak? kenapa? kenapa?"

Arya marah, wajah lelaki itu terlihat kaku di balik helm nya. "Basi! lupain aja pertanyaan gue gak penting!"

Alesha tercengang, "Kok lo gitu kak? kenapa lagi sih?"

"Kenapa lo bilang? lo ngelamun dari tadi Alesha!" Arya mulai tersulut emosi, motor yang dikendarainya mulai bertambah kecepatan.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang