42. Kembali

30 6 0
                                    

HAPPY READING FRIEND B!

MAAF KALAU AKU BARU BISA UPDATE SEKARANG, BTW KEMARIN 28 JUNI AKU ULANG TAHUN HEHE...

JANGAN LUPA KLIK BINTANG NYA YA, KOMEN NYA JANGAN LUPA! ^_^

*****

Anelis saat ini tersenyum penuh kemenangan, rasanya sudah tidak ada lagi halangan untuk dirinya bisa lebih dekat dengan Awan.

"Gampang banget lo ngomong kayak gitu?" Dari sorot matanya terpancar amarah tertahan di dalam diri Awan.

"Salah?" Tanya Alesha yang mengerti dimana arah pembicaraan Awan.

"Lo pikir lo itu siapa bisa mutusin sesuatu tentang gue?"

Awan benar tidak habis pikir dengan Alesha, dengan enteng nya gadis itu menyerahkan Awan pada Anelis seolah baru saja memberikan mainan yang sudah tidak di mainkan lagi oleh sang pemilik.

"Emang gue siapa nya lo kak?" Alesha berusaha menahan sesak di dada.

"Lo masih pacar gue kalau lo lupa!" Tegas Awan.

"Lo juga masih pacar gue kak, tapi lo malah jalan sama sahabat gue sendiri!" Mati-matian Alesha menahan air mata nya agar tidak runtuh, senyuman hambar itu membuat Alesha terlihat menyedihkan.

"Jadi di sini siapa yang lupa? lo atau gue?"

"Denger ya Les, lo sama sekali gak tau apapun tentang gue! jadi jangan sekali-kali lo berucap kayak tadi di depan orang-orang." Setelah mengucapkan itu Awan pergi meninggalkan Alesha yang masih berdiri di sana.

Alesha meremas dadanya kuat, rasanya sakit sekali. Hanya dengan sebuah perkataan ia bisa merasakan sebuah pedang telah menghunus jantung nya saat ini.

Melihat Awan kembali tanpa bersama Alesha, membuat Aksara mendelik menatap lelaki itu yang terlihat menggandeng tangan Anelis.

"Habis lo apain Alesha? mana dia?!"

Awan tak mengindahkan pertanyaan Aksara, lelaki itu berlalu begitu saja. Dan setelahnya, Alesha pun datang.

"Kita balik aja kak, cari Bima. Gue minta maaf kalau hari ini jalan-jalan kita berantakan," ucap Alesha dengan pandangan lurus ke depan.

Aksara mengangguk pelan, ia mengusap lembut surai Alesha. Hatinya ikut sakit melihat Alesha yang sedih karena perlakuan Awan tadi. Harusnya waktu itu ia bisa lebih mengedepankan rasa cintanya, bukan malah mempermainkan Alesha. Sekarang melihat gadis itu di sakiti lelaki lain, ia merasa sangat bersalah.

"Loh Kak Alesha kenapa? sorry ya gue lama, tadi gue bingung toilet nya sebelah mana." Ujar Bima yang tiba-tiba datang.

"Kita pulang Bim, lain kali aja jalan-jalan nya. Alesha gak enak badan, dia harus istirahat."

Bima mengernyit, "Ah masa? tadi kan baik-baik aja, lo pura-pura ya kak?" anak laki-laki itu menatap Alesha seperti menuduh.

Aksara memberi isyarat pada Bima, "Yaudah deh iya iya. Ayo pulang," mengerti dengan kode yang di berikan Aksara, akhirnya Bima mengikuti saja keinginan sang kakak untuk pulang.

Malam harinya Awan baru mengantarkan Anelis pulang, gadis itu sedari tadi terus meminta nya membelikan barang-barang tidak jelas. Sehabis dari taman bermain, Anelis mengajaknya ke mall untuk nonton. Tetapi gadis itu berbohong, bilangnya hanya menonton. Ternyata gadis itu juga membeli baju, tas dan alat make up lainnya.

"Makasih Kak Awan, lo baik banget beliin gue ini semua." Ujar Anelis tampak puas dengan apa yang ia bawa di tangannya.

"Bukan gue yang beliin, tapi lo yang terus maksa gue buat beli apa yang lo mau."

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang