Chapter 27

644 112 61
                                        

"Mau minum?" tanya pria itu pada adiknya

Adiknya itu tersenyum, jarang sekali mendapatkan tawaran ini dari pria yang sudah dianggap seperti kakak kandungnya sendiri.

"Tentu, hyung..."jawabnya dengan antusias pada kakaknya.

"Lets go..."ucap pria itu kemudian melempar kunci mobil pada adiknya.

Saat ini pukul 12 malam, jeongyeon dan taecyeon memasuki club dan mulai memesan minuman.

Jeongyeon mengambil gelas yang diberikan taecyeon dan melakukan cheers sebelum akhirnya meminumnya.

"Bagaimana hubungan hyung dengan yoona nuna?"tanya jeongyeon.

"Kami sedang mempersiapkan pernikahan.." jawab taecyeon dan kembali memesan minuman yang sama untuk dirinya dan juga jeongyeon.

"Wah...ini mengejutkan. Goodluck, hyung..."ucap jeongyeon tersenyum dan menepuk pundak taecyeon.

"Thanks, adik kecilku..."ucap taecyeon mengacak-acak rambut jeongyeon.

Jeongyeon tersenyum dan mengambil gelas berisi minuman kemudian meneguknya hingga kosong.

"Hyung..."

"Ya...?"

"Apa aku bisa bertemu dengan wanita yang benar-benar tulus dan setia seperti, yoona nuna?" tanya jeongyeon yang membuat taecyeon langsung menghadap ke arahnya.

Dalam ruangan yang penuh dentuman musik yang begitu keras, dua pemuda itu duduk dengan obrolan mereka yang serius.

Pertanyaan jeongyeon yang tiba-tiba itu membuat taecyeon semakin yakin bahwa adiknya sedang tidak baik-baik saja.

"Tentu saja. Aku yakin, tidak lama lagi kau pasti akan bertemu dengan wanita yang mencintaimu dengan tulus dan setia padamu..."jawab taecyeon yang membuat jeongyeon tersenyum miring.

"Dan kenyataannya, semua wanita yang kucintai selalu berselingkuh dari ku. Apa hyung masih yakin kalau aku akan menemukan gadis seperti yang hyung sebutkan tadi?" tanya jeongyeon kemudian memanggil bartender dan memesan beberapa minuman keras lagi.

"Apa ada yang salah denganku, hyung? Ini bukan hanya mina tapi sekarang juga sana..."lanjut jeongyeon kembali meneguk minumannya.

"Aku membenci semua pemikiran ku itu. Tapi kurasa...itu benar. Sepertinya ada yang salah dengan diriku..."tambah jeongyeon.

"Kau idiot, jika kau membenarkan pemikiran bodohmu itu, kyungwan. Tak ada yang salah pada dirimu, hanya saja mereka yang terlalu bodoh menyianyiakan pria baik sepertimu. Jadi, jika ada yang salah, maka itu adalah mereka bukan kau..."jawab taecyeon dengan tegas.

"Apa kau masih hyung ku yang ceroboh itu?" canda jeongyeon kemudian keduanya tertawa.

"Btw, kau tau wanita di belakang sana sedang melihat mu dari tadi..."bisik taecyeon pada jeongyeon.

"Oh stop hyung...aku masih belum bisa membuka hatiku lagi..."tegur jeongyeon pada taecyeon.

"Persetan, kyungwan. Jangan gara-gara wanita bodoh itu kau menjadi pria menyedihkan seperti ini..."kata taecyeon.

"Ayolah, kyungwan. Dia masih melihatmu, sapa dia..."ucap taecyeon mulai menarik tangan jeongyeon dan memutar badan jeongyeon untuk melihat dan memberi sapaan pada wanita itu.

Namun dengan cepat, jeongyeon menarik tangan nya dan menahan tubuhnya agar tak berbalik.

"Yaakkk...kyungwan! Ayolah..." bujuk taecyeon.

Jeongyeon secara perlahan akhirnya mulai memutar badannya dan melihat kearah wanita yang dikatakan taecyeon tadi.

Jeongyeon terdiam saat matanya bertemu dengan wanita disebrang sana yang sedari tadi melihatnya.

Pain (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang