Chapter 6

931 147 38
                                    

"Hei jihyo!" mina dengan senang hati pergi ke salah satu sahabatnya.

"Pagi, mina...tzuyu..."sapa jihyo tersenyum paksa pada tzuyu.

"Apa kau mau hang out dengan ku hari ini?"tanya mina.

"Maaf, aku ugh...ada rencana dengan nayeon malam ini..."jihyo memberi mina senyum minta maaf.

"Lagi? Kita tidak jalan-jalan selama satu bulan terakhir. Aku merindukanmu..."mina merengek setelah jihyo menolak tawarannya.

"Aku tahu...aku benar-benar minta maaf. Aku akan menembusnya nanti, aku berjanji..."jihyo melambaikan tangan pada mina dan berjalan pergi.

"Ahhh...aku rindu bermain dengan jihyo. Dia sangat sibuk akhir-akhir ini, aku bahkan tidak tahu apa yang dia lakukan..." mina cemberut.

"Tidak apa-apa. Bagaimana kalau kita pergi nonton film? Itu akan mengalihkan pikiranmu dari berbagai hal"ajak tzuyu.

"Oke..."mina tersenyum dan berjalan ke kelas bersama tzuyu.

Mereka berdua cekikikan dan tersenyum sampai mereka masuk ke dalam kelasnya.






Setelah menonton film, mina dan tzuyu berjalan-jalan di sekitar distrik melihat berbagai toko dan stand makanan. Mereka bersenang-senang sampai mereka melihat seseorang.

"Jihyo!"

"Mina, apa yang kau lakukan di sini?" jihyo bertanya sedikit gugup sambil menyisir rambutnya ke belakang.

"Hanya jalan-jalan...apa nayeon di sini juga?"tanya mina melihat sekelilingnya.

"Yah...um...sebenarnya..." jihyo tidak tahu harus berkata apa.

Dia telah tertangkap basah dan dia harus berpikir cepat sebelum mina mengetahuinya.

"Jihyo! Kau benar-benar harus memeriksa tempat ini. Ini luar biasa, kau tidak akan percaya..."

Seorang pria tiba-tiba berlari ke gadis pendek itu dan berhenti di jalurnya setelah melihat mina dan tzuyu yang berada di dekat jihyo.

"J-jeongyeon? Ku pikir kau datang ke sini bersama nayeon..."bingung mina.

Dia tidak akan berpikir bahwa jihyo berbohong padanya tentang dia yang sedang bersama jeongyeon.

"Hahahaha...kau sekarang bersama bekas sahabatmu, ji? Wah...ternyata pria miskin sepertimu hebat juga ya..." ejek tzuyu merendahkan jeongyeon.

Tzuyu dengan cepat mengambil kesimpulan sambil mendekati jeongyeon tapi jihyo langsung menghentikannya.

"Iya, memangnya kenapa hah? Lagi pula aku menunggunya putus dengan pacarnya dulu dan aku tidak menjadi pengganggu hubungan seseorang seperti dirimu.."sindir jihyo yang tidak terima mendengar perkataan tzuyu.

"Mengapa kau berbohong?" potong mina yang masih tidak percaya dengan yang dilihatnya saat ini.

"Eh...jihyo? Aku akan kesana..."sanggah jeongyeon sambil menunjuk ke toko di sebelah kirinya dan dengan canggung bergegas pergi.

"Mengapa kau berbohong kepada ku, jihyo? Kenapa kau melakukan semua ini?" mina kembali bertanya saat jeongyeon pergi.

"Yah...aku hanya tidak ingin kau marah karena aku bertemu dengan jeongyeon..."jawab jihyo mengalihkan pandangannya.

"Jadi setiap aku bertanya...." tanya mina lagi.

"Ya, aku bersama jeongyeon..." jihyo berkata dengan wajah datar.

"Kau kan bisa mengatakan padaku kalau kau..."

"Tidak...tidak bisa..." potong jihyo dengan cepat.

Pain (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang