Chapter 2

961 139 17
                                    

Flashback

"Mina...ayo bangun...bukannya kau ada les hari ini?"

Jeongyeon tidak bisa menahan senyum pada gadis cantik yang sedang berbaring di atas pangkuannya. Sinar matahari merembes melalui tirai, memancarkan cahaya hangat dan lembut padanya.

"Hmmm..."gumam mina masih betah menutup matanya.

"Sayang, nanti kau bisa terlambat..."ucap jeongyeon mengusap lembut pipi mina.

"Ahhh aku tidak mau...hari ini aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan mu saja..."jawab mina mengambil tangan jeongyeon yang memegang pipinya.

Jeongyeon terkekeh pelan dan membiarkan mina kembali tidur di pangkuannya. Dia terus menatap wajah mina yang terlihat sangat nyaman dengan tidurnya.

"Kau adalah malaikatku..."gumam jeongyeon.

"Apa?"mina langsung membuka matanya saat mendengar gumaman jeongyeon.

"Aku berkata..."bisik jeongyeon pelan sambil membungkuk dan mengecup kening mina.

"Kau adalah seorang malaikat..." mina tersipu dan mendorong tubuh jeongyeon.

"Dasar gombal..." ejek mina menutup wajahnya dengan telapak tangannya karena malu.

Jeongyeon terkekeh sambil menjauhkan tangan mina yang menutupi wajahnya. Dia kembali membungkuk untuk mencium bibir mina. Ciuman itu sangat lembut dan penuh dengan gairah.

Setelah menarik diri, jeongyeon mengusapkan tangannya dengan lembut ke wajah mina.

"Aku mencintaimu...."

Wajah mina kembali merona, dia mengigit bibirnya yang membuat jeongyeon semakin gemas dengan kebiasaan buruk kekasihnya itu.

"Aku juga mencintaimu..."

End of flashback


Jeongyeon pov

Perlahan aku membuka mataku dan merasakan air mata kering di pipiku. Aku menangis lagi tadi malam saat mengingat semua kenangan indah ku dengan mina. Aku beranjak dari ranjangku dan melihat diriku di depan cermin.

"Aishhh...aku benar-benar kacau..."kataku dalam hati saat melihat bayanganku.

Lingkaran hitam di bawah mata, hidung dan mataku memerah, rambut acak-acakan, wajah pucat...ku pikir aku mulai kehilangan separuh berat badanku sekarang.

Kenangan indah itu telah berlalu...dua tahun...dua tahun yang sangat buruk...semua berubah dengan sekejap mata sampai pada hari ini.

Hal indah itu tidak pernah terjadi lagi selama dua tahun ini. Mina seperti bukan dirinya yang dulu lagi. Dia berubah...semuanya telah berubah....

Tidak ada lagi mina yang manis dan selalu manja padaku. Tidak ada lagi mina yang perhatian dan lemah lembut padaku. Tidak ada lagi mina yang selalu mengatakan cintanya padaku.

Ku pikir mark benar, mungkin dia memang sudah bosan denganku. Lagian apa bagusnya menjalin hubungan dengan lelaki seperti ku.

Aku hanya lelaki miskin, memiliki rumah yang kecil dan sangat jauh berbeda dengan pria yang setiap saat dia gandeng di depanku sebagai kekasihnya.

Oh tuhan...kenapa aku bisa terus menangisi wanita dingin dan kejam sepertinya. Wanita yang tidak pernah menghargai ku lagi sebagai kekasihnya. Ku rasa harga diriku sudah hilang demi wanita itu...aku bahkan tidak ada harganya lagi saat di depannya.

Pain (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang