Jeongyeon pov
Apa yang harus ku lakukan sekarang? Haruskah aku mencium sana di depannya, agar dia tau kalau aku sudah menemukan penggantinya?
Aku langsung mempererat pelukan ku pada sana untuk memperlihatkan pada mina kalau aku sudah menemukan wanita lain di kehidupanku.
Tapi anehnya...dia bukannya marah tapi dia malah menyeringai padaku.
Apa dia tau bahwa dia masih dapat mempengaruhi ku sampai saat ini?
Aku tau ini sudah 3 tahun tapi...aku tidak bisa membohongi diriku. Aku akui kalau setengah hatiku masih menjadi miliknya. Dan tentu saja dia masih sangat mempengaruhi ku.
Ku rasa dia menyadari hal itu karena dia mulai berjalan mendekati ku. Aku pun refleks mundur saat tubuhnya semakin dekat dengan tubuhku.
Melihat hal itu, sana kembali ingin maju untuk melindungi ku tapi aku langsung memegang tangannya dengan erat, memberi isyarat agar dia tetap berdiri di belakang ku.
Aku tidak ingin dia terluka, mina bisa saja memukul atau melakukan hal buruk padanya.
Mina tiba-tiba membelai wajahku dengan telapak tangannya yang lembut, membuat tulang punggung ku merinding saat merasakannya. Dan hal itu berhasil membuatku menjadi lemah.
"Yakk...jauhkan tanganmu dari pacarku!!!" teriak sana hendak menepis tangan mina dari wajahku tapi mina lebih dulu menahan tangannya.
Dia tertawa pahit saat menghempaskan tangan sana. Dia menatap tajam ke arah sana menyuruhnya agar tetap diam dan membiarkannya bicara. Dia pun kembali menoleh padaku dan menatap ku dengan lekat.
"Kau tidak pernah berteriak padaku sebelumnya...ini adalah pertama kalinya. Aku datang ke sini untuk bicara denganmu secara pribadi. Tapi...tapi apa yang aku dapat saat aku datang ke sini. Kau hampir mencium wanita lain tepat di depan mataku. Kau bahkan terang-terangan mengakui kalau dia pacarmu dan kau juga menyuruhku untuk diam. Kenapa kau tidak bisa menyuruhnya pergi sebentar agar kita bisa bicara secara pribadi? Aku tau kau juga masih merindukanku, jeong..."ucapnya dengan wajah yang sangat dekat denganku.
"Ya, aku akui kalau aku sangat cemburu saat melihat semua ini. Aku datang jauh-jauh ke sini untuk mendapatkan mu lagi dan aku tidak akan menyerah semudah itu. Aku tidak peduli dengan status mu. Aku tidak akan menyerah padamu lagi...tidak akan pernah. Aku sudah menyadari betapa aku mencintaimu dan aku tau kalau kau juga masih mencintaiku...."dia menyeringai saat melihat nafasku mulai tidak teratur.
Apa yang terjadi denganku? Dia bahkan masih bisa mempengaruhi ku setelah aku memiliki wanita lain di hatiku. Ya tuhan...ini sudah 3 tahun dan aku masih saja lemah saat berhadapan dengannya.
Mina tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke telingaku dan membisikkan sesuatu.
"Aku tahu itu...karena aku bisa mendengar suara detak jantungmu yang menggila sekarang. Sentuhan ku masih sangat berpengaruh padamu. Kau masih mencintaiku bukan? Jadi sekarang berhentilah membodohi ku. Aku berjanji tidak akan membiarkan mu pergi kali ini. Sekedar informasi...JYP Corp dan Myoui Group sudah menandatangani kontrak kerja samanya dan itu tandanya kita akan sering bertemu. Jadi sebaiknya kau mempersiapkan dirimu, MY JEONGIEEE...."
Nafasnya yang panas di telingaku benar-benar membuatku merasa lemah. Aku merasa seperti meleleh di hadapannya tapi aku tetap tidak ingin kembali padanya. Dia sudah sangat menyakiti ku dan membuatku hidup dalam kesengsaraan. Aku tidak akan jatuh ke lubang gelap yang sama lagi.
"Yakk...ku bilang menjauh dari pacarku..." aku kembali sadar dari lamunanku saat sana mendorong tubuh mina agar menjauh dari ku, dia lalu berdiri di depanku dengan protektif.
